Istana Sebut Susu Tak Wajib Diberikan Setiap Hari di Program Makan Bergizi Gratis
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan/PCO, Hasan Nasbi, mengungkapkan bahwa menu susu dalam program makan bergizi gratis (MBG) tidak disediakan setiap hari.
Menurutnya, penyediaan susu diatur minimal seminggu sekali atau bahkan hingga tiga kali dalam seminggu, tergantung pada kecukupan daerah masing-masing.
Hasan telah mengonfirmasi informasi ini kepada Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang dikunjunginya, pada Senin (6/1/2025).
"Susu kan tidak diwajibkan setiap hari. Jadi itu tergantung daerahnya. Tapi minimal, kalau berdasarkan yang saya tanya tadi ke Kepala SPPG, mereka itu sekali seminggu susunya," kata Hasan, Senin.
Hasan mengatakan, penyaluran susu dilakukan pada hari yang berbeda di setiap wilayah. Minimal seminggu satu kali.
"Paling sedikit itu seminggu sekali. Tidak wajib, susu tuh bukan menu wajib, karena suplai susu kan belum merata di setiap daerah," imbuh Hasan.
Di SPPG Cimahi, susu rencananya akan diberikan 2-3 kali dalam seminggu.
Hasan menyebut, hal ini dimungkinkan karena lokasi SPPG tersebut dekat dengan peternakan atau pabrik susu.
Susu yang disalurkan ke sekolah-sekolah pun dikemas dalam botol kaca untuk mengurangi limbah plastik.
"Jadi enggak menimbulkan limbah. Jadi memang dengan melakukan ini juga ada wisdom-wisdom lokal untuk mengatasi sampah, untuk mengolah sampah, untuk meminimalisir adanya limbah," ujar dia.
Sebagai informasi, pemerintah telah memulai program Makan Bergizi Gratis pada 6 Januari 2025, dengan anggaran sebesar Rp 71 triliun.
Program ini merupakan salah satu unggulan dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Pada tahap awal, sebanyak 190 dapur MBG telah beroperasi di 26 provinsi, termasuk Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan, serta beberapa provinsi lainnya.