J Resources (PSAB) Ungkap Hasil Studi Prospek Baru Tambang Emas di Sulawesi Utara
Bisnis.com, JAKARTA — PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) melaporkan prospek emas baru di wilayah tambang Sulawesi Utara, garapan anak usahanya, dengan indikasi keekonomian yang positif.
PSAB melaporkan prospek baru tambang emas itu berpotensi memiliki kapasitas pabrik (mill throughput) 1,3 juta ton ore per tahun.
“Prospek ini diharapkan menghasilkan emas 70.000 ons sampai 100.000 ons lebih dari 2 ton sampai 3 ton per tahun selama lebih dari 10 tahun,” kata Presiden Direktur PSAB Edi Permadi lewat keterangan resmi, Senin (11/11/2024).
Edi mengatakan perseroannya saat ini tengah mengkaji besaran potensi target eksplorasi emas, penentuan metode pemprosesan dan studi analisa ekonomi awal untuk prospek baru ini.
Program lanjutan itu merupakan tindaklanjut dari eksplorasi awal yang telah dilakukan selama 2023 lalu.
“Dengan hal positif ini, perseroan berharap pelaksanaan program pemboran lanjutan dan program pengembangan lainnya dapat segera dilakukan agar prospek ini dapat menjadi suatu tambang yang ekonomis,” katanya.
Sejumlah program yang telah dilakukan PSAB di antaranya pemetaan geoloti detail dan pengambilan contoh batuan detail, analisa spectral, pemodelan sumber daya emas, estimasi target eksplorasi, simulasi inventori emas, studi dan analisa metalurgi awal, serta analisa keekonomian awal.
Hasil pemodelan dan estimasi target eksplorasi dari urat utama Oboy menghasilkan target eksplorasi dengan kisaran 10 juta ton sampai 15 juta ton, dengan kisaran kadar 1,5 gram per ton emas sampai dengan 2,5 g/t emas.
Pemodelan dua urat lainnya, yaitu Odik dan Mangkasep menghasilkan target eksplorasi dengan kisaran 7 juta ton sampai 10 juta ton, dengan kadar berkisar 1 gram per ton emas sampai 3 gram per ton emas.
Menurut laporan PSAB, perseroan telah menguji 959 kilogram sampel batuan bijih yang mengandung emas, yang mewakili 5 jenis bijih yang berbeda. Hasil studi pengujian metalurgi awal menunjukkan hasil yang positif.
“Melihat besarnya potensi target eksplorasi dan kadar yang cukup tinggi ini, prospek ini mempunya potensi besar untuk bisa dikembangkan menjadi sebuah tambang emas yang ekonomis,” katanya.
Merujuk pada laporan keuangan, PSAB tercatat membukukan laba bersih senilai US$10,08 juta pada semester I/2024. Capaian positif itu berbanding terbalik dengan kondisi rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$18,32 juta pada semester I/2023.
Laba bersih PSAB itu ditopang oleh kuatnya penjualan yang mencapai US$130,14 juta, naik 125,85% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan paruh pertama 2023 yang senilai US$57,62 juta.
Penjualan emas PASB paling besar dilakukan kepada Metalor Technologies Singapore Pte. Ltd. dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) masing-masing mencerminkan 83% dan 12% dari jumlah penjualan atau setara dengan US$108,66 juta dan US$15,72 juta.