Jadi Primadona, Pakuwon Bekasi Mal Kerek Pendapatan Pakuwon Jati PWON
Bisnis.com, JAKARTA — Portofolio terbaru dari PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) yaitu Pakuwon Bekasi Mall yang menjadi primadona baru-baru ini dipastikan bakal mengangkat pundi-pundi pendapatan berulang (recurring income) perseroan.
Bulan lalu tepatnya pada 22 November 2024, PWON resmi membuka Pakuwon Bekasi Mal yang mendulang sukses besar. Mal terbaru di Bekasi itu mampu menarik 65.000 pengunjung di hari pembukaannya dengan tenan yang beroperasi mencapai 80%.
Adapun, beberapa tenan utama di Pakuwon Bekasi Mal adalah AEON Supermarket, XXI Cinema, dan Playtopia.
Analis Sukor Sekuritas Niko Pandowo mencatat sebagian besar tenan di Pakuwon Bekasi Mal menawarkan makanan dan minuman (F&B) yang berkontribusi terhadap 35% dari total penyewa.
Tingkat penyewa sektor F&B itu lebih tinggi dibanidngkan dengan rata-rata penyewa sektor F&B di di mal-mal kelolaan PWON lainnya sebesar 16%.
"Hal ini menunjukkan fokus perseroan untuk memberikan pengalaman belanja ritel yang mendatangkan trafik dan melibatkan pengunjung," tulis Niko dalam riset terbaru, dikutip Senin (9/12/2024).
Adapun, Pakuwon Bekasi Mal memiliki lahan yang dapat disewakan (Net Leasable Area/NLA) seluas 43.000 km2. Saat ini, okupansi tenan sudah penuh 100% dengan masa sewa 3-5 tahun.
Adapun, 80% dari tenan yang sudah meluncurkan tokonya pada 22 November 2024 diberikan penangguhan sewa selama 3 bulan untuk memastikan sinkronisaasi pembukaan mal dengan momentum pengunjung.
Strategi ini pun berhasil membuat pengunjung bisa merasakan pengalaman penuh sejak hari pertama mal ini dibuka.
"Kami perkirakan mal ini bisa menghasilkan pendapatan tahunan Rp206 miliar dan EBITDA Rp100 miliar dengan kapasitas penuh," kata Niko.
Oleh karena ada penangguhan sewa tadi, untuk pendapatan sewa pada 2025 akan dihitung 10 bulan. Sedangkan perhitungan pendapatan sewa setahun penuh baru bisa dilakukan pada 2026.
Selain pusat perbelanjaan, PWON juga akan melakukan serah terima sekitar lebih dari 100 unit apartemen di Amor Tower (dari totall 661 unit yang terjual) dan sekitar 30 unit di Bella Tower (dari 214 unit yang terjual) pada kuartal IV/2024.
Penyerahan apartemen kali ini terbilang sedikit dibandingkan sisa yang akan di hand over pada 2025.
"Berdasarkan perkiraan kami, backlog saat ini di kedua menara itu sudah mencapai Rp600 miliar. Dari sini, kami perkirakan sekitar Rp100 miliar akan diakui lewat pendapatan kuartal IV/2024 dengan sisanya akan dimassukkan ke dalam pendapatan 2025," tulis Niko.
Selain itu, untuk melengkapi portofolionya, PWON juga akan membuka hotelnya di Pakuwon Bekasi. Dua hotel bintang 4 akan dibuka pada 2025 yaitu The Four Points by Sheraton yang menawarkan 242 kamar yang akan diluncurkan pada kuartal III/2025, sedangkan Fairfield by Marriott dengan 166 kamar akan dibuka pada kuartal II/2025.
Setelah beroperasi penuh, hotel-hotel tersebut diperkirakan menambah pendapatan tahunan ke PWON sekitar Rp150 miliar, semakin memperkuat basis pendapatan berulang perseroan.
Dengan demikian, Analis Sukor Sekuritas Niko Pandowo merekomendasikan beli saham PWON dengan target harga Rp570.
"Kami mengantisipasi free cash flow minimal hingga negatif sampai 2031, mencerminkan belanja modal (capex) PWON untuk proyek-proyek eksisting di pipeline," kata Niko.
Setelah 2031, free cash flow PWON diperkirakan bisa meningkat signifikan hingga menyentuh Rp4 triliun per tahun karena kebutuhan capex jumbo sudah lewat.
Di lantai bursa, saham PWON ditutup turun 0,94% menjadi Rp422 per saham pada Senin (9/12/2024). Sejak awal tahun, harga saham PWON masih melemah 4,52%.