Jadi Sindikat Pencuri Minimarket di Palembang, 7 Warga Jakarta dan Jabar Ditangkap

Jadi Sindikat Pencuri Minimarket di Palembang, 7 Warga Jakarta dan Jabar Ditangkap

PALEMBANG, KOMPAS.com - Polda Sumatera Selatan menangkap tujuh orang pelaku sindikat pencurian minimarket lintas provinsi.

Tujuh orang tersebut berasal dari Jakarta dan Jawa Barat. Mereka adalah AS (44), DI (47), dan DH (49) yang merupakan warga asal DKI Jakarta.

Selain itu, empat pelaku lainnya ialah VJ (31), FS (44), TM (23), dan MA (37) tercatat sebagai warga Jawa Barat.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, AKBP Indra Arya Yudha, mengatakan komplotan ini melakukan aksi pencurian di minimarket Palembang pada Selasa (29/1/2024) lalu.

Para pelaku yang berjumlah sembilan orang terekam kamera CCTV toko mengambil barang yang ada di dalam tanpa diketahui oleh kasir.

Pegawai toko yang mengalami kerugian baru tersadar setelah mendapati barang-barang yang ada di etalase telah hilang.

Setelah melihat rekaman CCTV, wajah para pelaku terekam jelas hingga akhirnya kasus tersebut dilaporkan.

"Tujuh pelaku ini tertangkap pada 11 Desember 2024 di wilayah Jakarta," kata Indra saat melakukan gelar perkara, Jumat (10/1/2025).

Indra menjelaskan, selain di Palembang, komplotan ini juga ternyata telah beraksi di beberapa wilayah Sumatera dan Jabodetabek, di antaranya Lampung, Riau, Jambi, dan Pekanbaru.

Modus yang digunakan para pelaku adalah dengan berpura-pura membeli, sementara pelaku lain mengambil barang yang ada di toko sehingga aksi mereka tersebut berjalan rapi.

"Mereka mengambil berupa barang kosmetik dan yang lainnya. Kemudian barang tersebut kembali dijual oleh pelaku," ujar Indra.

Dalam kejadian tersebut, salah satu minimarket yang ada di Palembang mengalami kerugian mencapai Rp 13,2 juta.

Selain itu, polisi pun memburu dua pelaku lagi yang ikut dalam komplotan itu.

"Barang bukti berupa mobil Honda BRV warna abu-abu metalik nopol B 2501 EGY, dan 7 unit handphone milik pelaku sudah kami sita. Sekarang masih dalam pengejaran dua pelaku lagi inisial AO dan NV," katanya.

 

Sumber