Jadwal dan Agenda Rapat Dewan Gubernur BI 2025, Ini Daftar Lengkapnya

Jadwal dan Agenda Rapat Dewan Gubernur BI 2025, Ini Daftar Lengkapnya

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia menetapkan jadwal Rapat Dewan Gubernur atau RDG untuk periode 2025 yang utamanya membahas kebijakan moneter soal suku bunga acuan atau BI Rate.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan bahwa RDG menjadi bagian dari transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan tugasnya, khususnya dalam proses perumusan dan penetapan bauran kebijakan.

Adapun ketentuan RDG pada dasarnya diatur dalam pasal 43 Undang-Undang (UU) Nomor 23/1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UU 4/2023. Pada pasal tersebut menyatakan RDG diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 kali dalam sebulan untuk menetapkan kebijakan umum di bidang moneter.

"Pelaksanaan RDG Bulanan merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi untuk melakukan evaluasi atas bauran kebijakan yang ditempuh serta untuk menetapkan arah kebijakan ke depan," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (25/12/2024).

Dalam pelaksanaannya, RDG Bulanan diselenggarakan selama dua hari berturut-turut, selayaknya pertemuan yang bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed lakukan melalui Federal Open Market Committee (FOMC).

Pada pertemuan hari pertama, RDG Bulanan membahas hasil evaluasi terhadap kondisi dan prospek perekonomian, stabilitas sistem keuangan, sistem pembayaran, serta mengintegrasikan opsi bauran kebijakan.

Selanjutnya pada hari kedua, gubernur BI dan jajaran deputinya akan membahas rekomendasi dan penetapan kebijakan moneter, makroprudensial, serta sistem pembayaran dalam satu bauran kebijakan.

Pada hari kedua pula, gubernur dan jajaran deputinya akan melaksanakan konferensi pers terkait hasil rapat yang umumnya dilakukan mulai pukul 14.00 WIB.

Sebagaimana dalam RDG terakhir tahun ini yang terlaksana pada 17—18 Desember 2024, memutuskan untuk menahan BI Rate di level 6% demi stabilisasi rupiah yang tertekan.

Fokus kebijakan moneter diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak semakin tingginya ketidakpastian perekonomian global akibar arah kebijakan AS dan eskalasi ketegangan geopolitik di berbagai wilayah.

Gubernur BI Perry Warjiyo pun masih melihat adanya ruang penurunan suku bunga yang sejalan dengan tren inflasi rendah mendekati batas bawah target 1,5%—3,5%.

"Ke depan, Bank Indonesia terus mencermati pergerakan nilai tukar rupiah dan prospek inflasi serta perkembangan data dan dinamika kondisi ekonomi yang berkembang dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga kebijakan moneter lebih lanjut," ujarnya beberapa waktu lalu. 

) RDG Bulanan Cakupan Triwulanan*) RDG Bulanan Cakupan Triwulanan dan Tahunan

Sumber