Jajaran Top Losers Pekan Ini: Ada Saham Hary Tanoe (MSKY), AKSI SNLK
Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan 4,65% selama sepekan terakhir dan ditutup pada level 6.983,86. Sejumlah saham juga tercatat turut melemah signifikan dalam kurun 16—20 Desember 2024 dan masuk dalam jajaran top losers sepekan seperti saham milik Hary Tanoe MSKY.
Peringkat pertama emiten dalam jajaran top losers pekan ini ditempati oleh PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk. (AKSI) yang harga sahamnya melemah 41,45% dalam sepekan. Harga saham AKSI ditutup di level Rp178 per saham dari sebelumnya Rp304 per saham.
Posisi kedua emiten top losers ditempati oleh PT Sunter Lakeside Hotel Tbk. (SNLK) yang turun 38,27% ke harga Rp605 per saham. Kemudian PT Satria Antaran Prima Tbk. (SAPX) menyusul di posisi ketiga dengan penurunan sebesar 30,15% sehingga berada di harga Rp950 per saham.
Top losers selanjutnya adalah PT Jakarta International Hotels & Development Tbk. (JIHD) dan PT Pudjiadi & Sons Tbk. (PNSE). Harga saham JIHD melemah 26,46% sehingga menjadi Rp1.320 per saham dan saham PNSE turun 25,85% dan turun ke level Rp760 per saham.
Posisi keenam ditempati oleh saham milik Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Sky Vision Tbk. (MSKY). Saham MSKY terjun 25,33% selama sepekan, dari harga Rp75 per saham menjadi Rp56 per saham.
Saham PT Satu Visi Putra Tbk. (VISI) juga menjadi saham top losers selanjutnya di peringkat ketujuh. Harga saham VISI turun 22,41% menjadi Rp90 per saham dari Rp116 per saham.
Adapun saham-saham lain yang masuk daftar top losers pekan ini mencakup GDST yang turun 21,37% ke harga Rp92 per saham. Selanjutnya PSAB melemah 21,19% menjadi Rp238 per saham, dan INPS turun 21,12% ke harga Rp127 per saham.
P.H. Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Aulia Noviana Utami Putri mengatakan IHSG selama sepekan ditutup mengalami perubahan 4,65% pada posisi 6.983,86 dari 7.324,78 pada pekan sebelumnya.
"Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini mengalami penurunan sebesar 39,36% menjadi Rp12,25 triliun dari Rp20,19 triliun pada penutupan pekan lalu," ucap Aulia, Jumat (20/12/2024).
Kapitalisasi pasar Bursa juga tercatat mengalami penurunan 3,28% menjadi Rp12.191 triliun, dari Rp12.604 triliun pada sepekan sebelumnya.