Jalankan Astacita Prabowo, BNPT Ajak Tokoh Lintas Agama Diskusi Soal Toleransi
KARANGANYAR, KOMPAS.com – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengadakan "Dialog Kebangsaan dalam Rangka Persaudaraan Lintas Agama" di Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (11/12/2024).
Acara ini dihadiri 300 pemuka agama dari berbagai kepercayaan yang diakui di Indonesia.
Kepala BNPT Komjen Eddy Hartono menyebutkan, kegiatan ini sebagai langkah untuk memperkuat ideologi Pancasila sesuai dengan misi Astacita Presiden Prabowo Subianto.
“Kegiatan ini adalah dalam rangka mengimplementasikan sesuai dengan Astacita Bapak Presiden Pak Prabowo, di mana yang pertama itu adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia,” ujar Eddy dalam sambutannya.
Eddy juga menekankan pentingnya toleransi dan kerukunan antarumat beragama, baik di dalam maupun lintas agama. Ia menyebutkan tiga unsur yang menggambarkan tingkat kerukunan beragama.
“Yang pertama adalah bagaimana kita merukunkan inter agama. Agama sendiri itu juga ada konflik juga, Pak. Perbedaan mazhab, mungkin perbedaan perujukan, itu bisa jadi konflik, Pak,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kerukunan antaragama memerlukan sikap saling menghormati dan penerimaan atas perbedaan.
“Saling menghormati. Karena kerukunan itu sejatinya adalah, kita harus ikhlas, Pak. Bisa menerima perbedaan,” imbuh Eddy.
Menurut Eddy, sikap intoleran merupakan akar dari radikalisme dan terorisme. “Tidak bisa menerima keyakinan segala-segala yang berbeda. Nah, itulah timbulnya awal daripada radikal terorisme,” jelasnya.
Eddy mengatakan, BNPT berencana memperbanyak dialog serupa hingga ke tingkat desa sesuai arahan Presiden Prabowo.
“Jadi, harus melihat kegiatan-kegiatan yang memang diperlukan oleh masyarakat. (Diadakan) sampai ke level desa. Beliau (Prabowo) kemarin memberi pesan seperti itu,” tambahnya.
Dalam acara ini, perwakilan dari enam agama dan kepercayaan membacakan doa pembuka secara bergantian. Mereka adalah Zuly Qodir (Islam), Martinus Joko Lelono (Katolik), Risang Anggoro Elliarso (Kristen), Budi Raharjo (Hindu), Bhante Nyanakaruno (Buddha), dan Hadi Prajoko (Penghayat Kepercayaan).
Sejumlah pejabat turut hadir, termasuk Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Sugiat Santoso, Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi, dan anggota DPR RI Rinto Subekti.