Jaringan Pipa Ditambah, 11 Dusun di Wonogiri Bisa Nikmati Air Bersih dari Goa Jomblang

Jaringan Pipa Ditambah, 11 Dusun di Wonogiri Bisa Nikmati Air Bersih dari Goa Jomblang

KOMPAS.com - Tujuh dusun di Desa Gendayakan, Paranggupito, Wonogiri, Jawa Tengah, kini bisa menikmati aliran air bersih setelah menanti bertahun-tahun. Mereka sudah terkoneksi dengan pipa jaringan air bersih sepanjang 9,5 kilometer.

Tujuh dusun tersebut adalah Glagah Ombo, Bangampel, Sumur, Tlogo Kajang, Puring, Ngledok, dan Sidoasri.

Penambahan jaringan distribusi ini membuat dusun-dusun tersebut sudah mendapat akses air yang mengalir dengan kapasitas 129.600 liter per hari.

Dengan demikian, ada 11 dusun bisa memanfaatkan air yang dialirkan ke 63 titik komunal (penampungan). Empat dusun yang sudah lebih dulu menikmati jaringan ini adalah Gendayakan, Ngejring, Blimbing dan Pucung.

Sistem komunal atau penampungan itu ditempatkan berdekatan dengan tempat tinggal dan proses pendistribusian air bersih dari Goa Jomblang.

Penambahan jaringan sepanjang 9,5 kilometer itu merupakan bagian dari program Bakti Sosial Djarum Foundation melalui Djarum Sumbangsih Sosial dalam mengatasi masalah air bersih. Mereka berkolaborasi dengan PT Pralon.

Deputy Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation Achmad Budiharto mengatakan, program itu merupakan perwujudan komitmen agar seluruh warga desa dapat memperoleh akses air bersih dengan mudah.

"Dulu, warga desa mencari air bersih hingga ke Pacitan, Jawa Timur. Sekarang, dengan adanya penambahan jaringan air bersih dari Goa Jomblang ini, akses warga mendapatkan air bersih sangat mudah karena adanya titik-titik komunal yang ditempatkan di setiap 5-10 rumah."

DJARUM Acara peresmian penambahan jaringan distribusi air bersih Goa Jomblang pada Kamis (19/12/2024). Penambahan jaringan ini membuat 11 dusun di Desa Gendayakan, Paranggupito, Wonogiri, Jawa Tengah, terhindar dari kekeringan.

"Dengan kemudahan memperoleh akses air bersih ini, kami berharap kualitas hidup warga desa juga bisa meningkat," ujar Budiharto saat acara syukuran penambahan jaringan distribusi air bersih Goa Jomblang, Kamis (19/12/2024).

Tak hanya soal akses air bersih. Soal perawatan pun tetap diperhatikan sehingga tak menghadirkan masalah pada masa mendatang.

"Selain penyediaan fasilitas pendistribusian air bersih, kami juga menyediakan tim khusus untuk melakukan controlling dan perawatan mesin pompa yang ada di Goa Jomblang hingga nantinya akan dievaluasi dan dielaborasi kembali demi mendapatkan keputusan yang tepat dan yang terbaik," imbuh Budiharto dalam rilis.

Pipa untuk pendistribusian air ini menggunakan jenis HDPE (High-Density Polyethylene) Pralon yang memiliki ketahanan terhadap benturan dan resisten terhadap arus listrik.

Kevin Kowinto selaku Marketing Manager PT Pralon menyatakan bahwa pipa jenis ini sangat cocok digunakan di kontur wilayah Desa Gendayakan, yang sebagian besar perbukitan berbatu gamping (karst) dan vegetasi berakar dangkal.

"Pada umumnya, pipa dalam proses distribusi air bersih berada di dalam tanah. Namun karena kontur yang unik dari seluruh dusun yang ada di desa ini, instalasi pipa ada yang harus diletakkan di atas tanah sehingga melewati jalan desa."

"Dengan ketahanannya, warga tidak perlu khawatir pipa bocor atau sengaja dirusak oleh orang tidak bertanggung jawab. Diperlukan teknik khusus untuk dapat memotong pipa HDPE ini," ungkap Kevin.

Sumber air bersih diperoleh dari Goa Jomblang pada Desember 2019.

Goa ini mulai dieksplorasi berkat kerja persaudaraan antara warga Desa Gendayakan bersama Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam GAPADRI dari Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY), Padasuka (Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga) serta Bakti Sosial Djarum Foundation.

Goa Jomblang merupakan goa vertikal yang memiliki kedalaman 180 meter atau setara dengan 45 lantai gedung bertingkat.

Jadi, dibutuhkan instalasi pompa dan pipa yang kuat untuk mengangkat air ke permukaan tanah.

"Setelah mendengar kesulitan yang dialami oleh warga Desa Gendayakan, Padasuka bertekad melakukan eksplorasi Goa Jomblang untuk mengangkat mata air ini ke atas."

"Kami bersama warga mengajak GAPADRI serta Bakti Sosial Djarum Foundation membantu. Alhamdulilah, berkat kerja keras dan kepedulian dari seluruh pihak yang terlibat, kami dapat mengangkat air bersih untuk kebutuhan warga."

"Goa Jomblang yang awalnya ditinggalkan dan diyakini memiliki sumber mata air ternyata menjadi jawaban dari permasalahan warga selama ini,” ujar KH Syarif Rahmat selaku Pimpinan Padasuka.

Pada Januari 2023 atau empat tahun setelah eksplorasi, air dari Goa Jomblang mengalir ke titik-titik komunal di empat dusun yakni Gendayakan, Ngejring, Blimbing dan Pucung.

Pada Agustus 2023 Bakti Sosial Djarum Foundation juga melakukan upgrade sistem distribusi air Goa Jomblang yang meliputi kelistrikan, pompa air, dan pipa stainless steel, termasuk juga pemasangan steel grating di bibir goa untuk melindungi masuknya benda asing ke dalam goa dan mencemari sumber mata air.

"Saya sangat bersyukur atas berkah bagi desa kami ini. Sekarang sudah tidak ada lagi orang yang kesulitan mencari air bersih di Gendayakan. Kini, masyarakat bisa hidup lebih sehat dan lebih layak dengan air bersih dari Goa Jomblang."

"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dan membantu menyelesaikan masalah yang sudah bertahun-tahun kami alami. Kami akan merawat dan menggunakan pemberian ini dengan sebaik-baiknya untuk anak cucu kami," ujar Kepala Desa Gendayakan, Heri Sutopo.

Sumber