Jaringan Rakyat Pantura Klaim Pagar Laut di Tangerang Dibuat untuk Cegah Abrasi

Jaringan Rakyat Pantura Klaim Pagar Laut di Tangerang Dibuat untuk Cegah Abrasi

TANGERANG, KOMPAS.com - Jaringan Rakyat Pantura (JRP) menyebut pagar laut di utara Kabupaten Tangerang dibuat untuk mencegah abrasi.

Humas JRP, Shandi Martha, mengatakan abrasi di utara Tangerang sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu dan membuat warga berinisiatif memasang pagar laut.

"Abrasi di Kabupaten Tangerang ini kan orang tahunya sudah turun-temurun, sudah 30-40 tahun yang lalu," kata Shandi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (13/1/2025).

Karena abrasi tersebut, kata Shandi, warga kemudian berinisiatif untuk membuat pagar bambu di pesisir pantai.

Dari informasi yang dihimpun JRP, kata Shandi, warga yang membuat pagar ada di Kampung Karangserang dan Kronjo.

Para warga yang ditemui itu, kata dia, membuat pagar di masing-masing kampung untuk mencegah abrasi.

"Pagar dibuat sekitar empat dan lima bulan lalu," kata dia.

Soal panjang pagar yang disebut mencapai 30,16 kilometer, Shandi belum bisa memastikan.

Namun, kata dia, bisa saja kampung lain juga mengikuti karena terinspirasi untuk membuat pagar laut guna mencegah abrasi.

Sebelumnya, keberadaan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di perairan pantai Kabupaten Tangerang membuat heboh publik.

Diketahui, pembuatan pagar tersebut dihentikan dan dilakukan penyegelan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Kamis (9/1/2024).

Pihak KKP juga saat ini tengah mencari pelaku pembuatan pagar misterius tersebut.

Terkini, sekelompok warga yang mengatasnamakan Jaringan Rakyat Pantura (JRP) mengeklaim sebagai pihak yang membangun pagar laut misterius di pesisir utara Kabupaten Tangerang itu.

Pagar laut tersebut disebut didanai dengan dana patungan yang dikumpulkan warga.

Humas JRP, Shandi Martha, mengatakan pagar laut itu dibuat dengan tujuan untuk mencegah abrasi yang terjadi di utara Tangerang.

Sumber