Jejak Perjalanan Misterius Pensiunan Brigjen TNI Sebelum Ditemukan Tewas di Laut Marunda...
JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria ditemukan tewas mengapung di perairan Pelabuhan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (10/1/2025) sore.
Saat dievakuasi, jasad pria itu diketahui bernama Hendrawan Ostevan (75), seorang purnawirawan atau pensiunan TNI berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen).
Saat jasadnya ditemukan, Hendrawan mengenakan kaus berkerah belang-belang dan celana jins hitam.
Sebuah dompet hitam yang ditemukan di tubuhnya memuat dua identitas penting, yakni kartu purnawirawan TNI dan kartu anggota Badan Intelijen Negara (BIN).
Hendrawan diketahui sempat berputar-putar ke sejumlah wilayah sebelum akhirnya tercebur di perairan Pelabuhan Marunda.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ressa Fiardi Marasabessy mengungkapkan, korban bertolak dari rumah di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, dengan mengendarai mobil Toyota Vios.
“Dari rumah, berdasarkan keterangan keluarga, ke Tangerang. Dari situ, berdasarkan analisa IT, ya korban ini muter-muter sampai ke Bogor, sampai ke Senen, ujungnya ke Cilincing, dan berakhir di Marunda tersebut,” ujar Ressa, Kamis (16/1/2025).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyampaikan, kendaraan Hendrawan melaju dari arah Cilincing lalu memasuki dermaga KCN Marunda pada Kamis dini hari.
“Telah ditemukan rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan satu unit mobil Toyota Vios nomor polisi B 1606 LB masuk ke dermaga KCN Marunda pada 00.35 WIB,” kata Ade Ary saat dikonfirmasi, Selasa (14/1/2025).
“Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang dikendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” tambah dia.
Direktur Kepolisian Perairan dan Udara Kombes Pol Joko Sadono mengungkapkan, Hendrawan saat itu berkendara seorang diri.
“Dari CCTV E-TLE didapat korban berkendara sendiri mengarah ke Cilincing pada 9 Januari dini hari. CCTV di KCN didapatkan kendaraan yang diduga milik korban berkendara sendirian,” ungkap Joko saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/1/2024).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan bekas luka pada jasad korban. Hanya saja, polisi masih mendalami penyebab kematian pensiunan Brigjen TNI itu.
Polisi menghadapi kendala dalam pencarian mobil milik Hendrawan. Oleh karena itu, polisi melibatkan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dalam pencarian mobil sebagai salah satu barang bukti tersebut.
“Karena pertama, arusnya kencang. Kedua, jarak pandang tim selam hanya satu jengkal. Cuaca juga yang memberikan kendala lebih lanjut,” ujar Ressa.
Dengan begitu, pencarian terhadap mobil eks anggota Badan Intelijen Negara (BIN) itu masih terus berlanjut hingga saat ini.
Sebab, polisi ingin mencari tahu orang terakhir yang bertemu dengan korban. Pencarian orang terakhir ini dengan menelusuri ponsel milik Hendrawan yang diduga berada di dalam mobil.
“Indikasinya di dalam mobil. Tetapi belum ditemukan,” kata dia.