Jelang Libur Nataru, 56.662 Kendaraan Tinggalkan Kota Bogor
BOGOR, KOMPAS.com - Satlantas Polresta Bogor Kota mencatat sebanyak 56.662 kendaraan telah meninggalkan Kota Bogor menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025.
Data ini merupakan akumulasi arus kendaraan dari dua gerbang tol utama sejak Minggu (22/12/2024).
“Dari data yang sudah kami rangkum kemarin per 22 Desember 2024, yang keluar dari Kota Bogor ke arah Jakarta melalui Tol BORR sebanyak 31.014 kendaraan, dan yang keluar melalui Gate Tol Bogor ke arah Jakarta 25.648 kendaraan,” ujar KBO Satlantas Polresta Bogor Kota, Ipda Lukito, kepada Kompas.com, Senin (23/12/2024).
Meski banyak kendaraan yang meninggalkan kota, jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Bogor juga cukup signifikan. Lukito menyebutkan, 19.912 kendaraan tercatat masuk melalui Tol BORR, sementara 28.508 kendaraan lainnya memasuki kota melalui Gate Bogor.
Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, terutama di kawasan rawan macet seperti Sistem Satu Arah (SSA), Satlantas Polresta Bogor Kota mengerahkan 132 personel lalu lintas. Personel ini terdiri dari 115 anggota dan 17 perwira pengendali yang ditempatkan di 51 lokasi strategis.
“Kami menurunkan 132 personel lalu lintas untuk mengatur lalu lintas di lokasi-lokasi rawan macet,” jelas Lukito.
Selain itu, delapan Pos Pengamanan (Pos PAM) Natal dan Tahun Baru didirikan di berbagai lokasi strategis, seperti Pos Terpadu Baranangsiang dan Pos Kebun Raya Bogor, serta pos-pos lain di enam kecamatan.
Untuk mengurai kepadatan, Satlantas menerapkan beberapa skema rekayasa lalu lintas. Misalnya, kendaraan yang hendak menuju Puncak dari Simpang Warung Jambu diarahkan melalui jalur alternatif Jalan Panduraya hingga tembus Summarecon atau Pasir Angin.
“Kalau Tajur-Ciawi padat, kami arahkan lewat Cipaku hingga tembus ke Pamoyanan atau Rancamaya. Ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan di dalam kota,” tambah Lukito.
Satlantas juga mengimbau masyarakat untuk memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan dan memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima sebelum bepergian.
“Keselamatan adalah yang utama, baik untuk pengendara sendiri maupun pengguna jalan lainnya. Kami juga berharap masyarakat Kota Bogor lebih tertib berlalu lintas demi kenyamanan bersama,” pungkas Lukito.