Jenazah Bapak, Ibu, dan Anak Korban Kebakaran Rumah di Tanjung Priok Diserahkan ke Keluarga
JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Polri Kramat Jati menyerahkan empat jenazah korban kebakaran di Jalan Papanggo, Tanjung Priok kepada keluarga setelah proses identifikasi selesai.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramatjati, Brigjen Pol Prima Heru, penyerahan kepada keluarga korban dilakukan pada Sabtu (11/10/2024).
"Sudah teridentikasi dan sudah dibawa oleh keluarga hari Sabtu," kata Prima Heru saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (11/11/2024).
Keempat jenazah tersebut merupakan satu keluarga atas nama, Agam Syahpril Maulana (40), Yuliyani (35), Stefi Alhamda Maulana (8) dan Alfath Rafa Maulana(3).
"Kemarin korban dibawa dengan ambulans jenazah tujuan Tanjung Priok, Jakarta Utara," ucap Prima.
Sebelumnya, diketahui bahwa satu keluarga menjadi korban kebakaran rumah di Jalan Papanggo 3B. Keempat korban merupakan keluarga.
"Ibunya (Yuliani) berpelukan sama anak perempuannya (Stepi)," ujar Ketua RT 12, Siti Komariah, saat diwawancarai di lokasi kejadian.
Sementara itu, Agam ditemukan tergeletak dalam posisi membopong putranya, Alfat.
Menurut keterangan warga, Agam sempat bangun dan berupaya memadamkan api dengan air.
Namun, karena istri dan kedua anaknya masih berada di lantai dua, ia kembali masuk ke rumah. Sayangnya, tangga kayu rumah mereka hangus terbakar, sehingga Agam dan keluarganya terjebak di lantai atas dan meninggal.
Sementara itu, ibu Agam, Fauziah (63), berhasil menyelamatkan diri dengan melompat dari lantai dua.
Ia segera meminta bantuan dari Siti Komariah dan kini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Puri Medika, Tanjung Priok.
Kebakaran di Jalan Papanggo 3B terjadi pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.41 WIB. Penyebabnya diduga karena korsleting yang memicu kebakaran besar.
Seorang warga sempat mendatangi Pos Damkar Papanggo untuk meminta bantuan, dan petugas damkar segera mengirimkan satu unit mobil pemadam.
Namun, karena api telah membesar, tambahan 13 unit mobil dengan 9 pompa utama dan 4 pompa pendukung dikerahkan ke lokasi.
Sekitar 70 personel damkar bekerja memadamkan api, yang baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.34 WIB. Kebakaran ini juga menyebabkan kerugian materiil sekitar Rp 900 juta.