Jenazah WHV Asal RI Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
Proses penyelidikan penyebab kecelakaan pemegang Working Holiday Visa (WHV) asal Indonesia, Rosanti dan Fina, masih terus berlangsung.
Menurut Petugas dari Bagian Investigasi Kecelakaan Besar, "kecelakaan fatal" ini terjadi di Neergabby pada Sabtu 19 Oktober 2024.
Sekitar pukul 17.00, sebuah Honda Accord putih yang melaju ke utara di Indian Ocean Drive dan sebuah Jeep Cherokee perak yang menuju ke arah selatan.
Keterangan polisi mengatakan pengemudi perempuan berusia 23 tahun dan 31 tahun yang mengendarai Honda Accord mengalami luka kritis dan meninggal di tempat kejadian.
ABC Indonesia telah menghubungi Kepolisian Australia Barat untuk menanyakan hasil penyelidikan kecelakaan ini.
Juru bicara kepolisian mengatakan mereka masih melakukan penyelidikan namun belum memiliki informasi baru yang bisa dibagikan untuk sekarang.
Sekretaris Pertama Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Perth Umar Badarsyah mengatakan jenazah Rosanti dan Fina akan dibawa ke rumah duka, hari Rabu ini (31/10).
"Akan diupayakan untuk dibawa ke funeral director centre-nya untuk proses embalming [pengawetan]," ujarnya kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.
"Setelah proses embalming nanti ada proses pemandian jenazah sesuai Islam dan salat jenazah."
Umar mengatakan pihak keluarga korban sudah meminta agar jenazah Rosanti dan Fina dikirimkan ke Indonesia.
Ia memperkirakan jenazah baru akan tiba dalam waktu dua sampai tiga minggu.
"Karena setiap prosesnya harus ada standarisasi dari dan pemeriksaan oleh aparatur di Australia," ujarnya.
Umar mengatakan polisi belum menyampaikan kepada KJRI Perth hasil pemeriksaan dari kecelakaan tersebut.
Sementara itu penggalangan dana yang sudah diadakan sejak minggu lalu sudah secara resmi ditutup.
Inisiator penggalangan dana Rizki Thanan Reinaldi mengatakan jumlah uang yang terkumpul sudah cukup untuk mengembalikan jenazah ke Indonesia.
"Dana dari GoFundMe juga kemarin sudah masuk ke rekening saya," katanya.
"Tinggal nanti dipakai untuk membayar biaya funeral service di sini. Sisanya akan diserahkan ke keluarga."
ABC Indonesia bisa mengonfirmasi jika uang sejumlah $35.654 sudah masuk ke dalam rekening Rizki untuk disalurkan.
Sekretaris Pertama KJRI Perth Umar mengatakan biaya untuk repatriasi satu jenazah adalah $13,000, atau hampir Rp130 juta.
"Itu bisa berkurang karena mereka masih menggunakan ukuran standar tinggi, untuk berat jenazah mereka pakai 120 kilogram," katanya.
"Biasanya untuk pengalaman kami sebelumnya menggunakan funeral director yang sama, quotation-nya cenderung lebih murah karena berat jenazahnya lebih ringan."
Jenazah keduanya akan dimandikan dan disalatkan di Masjid Al-Taqwa Mirrabooka, Perth.
Namun namun ada konfirmasi kapan akan dilakukan.
Lihat juga video ‘Momen Haru Kepulangan Jenazah TKI yang Meninggal di Suriah’
[Gambas Video 20detik]