Jenderal Rusia Tewas Dibom Ukraina, Putin Akui Kegagalan Keamanan

Jenderal Rusia Tewas Dibom Ukraina, Putin Akui Kegagalan Keamanan

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kegagalan badan keamanan negaranya terkait pembunuhan seorang jenderal senior dalam ledakan bom yang mengguncang Moskow pekan ini. Ini menjadi pengakuan langka yang disampaikan Putin menyusul serangan mematikan yang diklaim oleh Ukraina.

Letnan Jenderal Igor Kirillov, yang menjabat sebagai Kepala Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologi dan Kimia Rusia, dikonfirmasi tewas dalam ledakan bom yang dipasang pada sebuah skuter di luar sebuah gedung apartemen di area Ryazansky Prospekt, Moskow, pada Selasa (17/12) aktu setempat.

Kirillov tewas bersama asistennya yang bernama Ilya Polikarpov. Kematian dua personel militer Rusia itu menjadi pembunuhan paling berani yang diklaim oleh Kyiv sejak awal konflik.

Dalam konferensi pers akhir tahun, seperti dilansir AFP, Jumat (20/12/2024), Putin untuk pertama kalinya memberikan komentarnya atas kematian Kirillov. Dia bahkan mengakui adanya kegagalan dari sektor keamanan Rusia yang memungkinkan terjadinya serangan mematikan tersebut.

"Dinas khusus kita melewatkan serangan ini. Mereka melewatkan serangan ini. Artinya kita perlu meningkatkan kinerja. Kita tidak boleh membiarkan kesalahan serius seperti ini terjadi," tegas Putin dalam pernyataannya.

Putin menyebut serangan yang menewaskan Kirillov dan asistennya itu sebagai serangan "terorisme".

Komentar Putin ini disampaikan lebih dari 48 jam setelah ledakan mengguncang area Ryazansky Prospekt di Moskow. Kirillov dan asistennya tewas saat berjalan keluar dari gedung apartemen di area tersebut pada dini hari, setelah bom yang dipasang pada sebuah skuter yang diparkir di lokasi itu tiba-tiba meledak.

Lihat juga Video ‘Detik-detik Ledakan Bom yang Menewaskan Jenderal Rusia di Moskow’

[Gambas Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Komite Investigasi Rusia menahan seorang warga negara Uzbekistan sebagai tersangka terkait ledakan mematikan tersebut, yang juga disebut telah "direkrut oleh pasukan khusus Ukraina".

Ukraina, melalui sumber dari dinas keamanan SBU, mengklaim bertanggung jawab atas ledakan yang mengguncang Moskow itu. Sumber itu menyatakan Kirillov sebagai "penjahat perang" dan "target yang benar-benar sah" untuk diserang karena dia diyakini memberikan perintah untuk menggunakan senjata kimia terlarang terhadap militer Ukraina.

Kirillov menjadi pejabat militer paling senior yang tewas di Rusia sejak negara itu melancarkan invasi ke Ukraina nyaris tiga tahun lalu.

Ukraina sebelumnya dikaitkan dengan serangan-serangan lainnya di Rusia, termasuk ledakan bom mobil pada Agustsu 2022 yang menewaskan seorang tokoh nasionalis bernama Darya Dugina dan ledakan di kafe Saint Petersburg pada April 2023 yang menewaskan koresponden militer ternama Maxim Fomin, yang dikenal sebagai Vladlen Tatarsky.

Serangan semacam itu memicu pertanyaan panjang soal protokol keamanan bagi para pejabat tinggi dan tokoh masyarakat yang terlibat dalam operasi militer Rusia di Ukraina.

Lihat Video ‘Detik-detik Ledakan Bom yang Menewaskan Jenderal Rusia di Moskow’

[Gambas Video 20detik]

Sumber