Jihad Islam Palestina Rilis Video Baru Sandera Israel di Gaza, Ini yang Diminta
GAZA, KOMPAS.com - Jihad Islam Palestina, kelompok bersenjata yang bersekutu dengan Hamas pada Jumat (15/11/2024) merilis video baru sandera Israel Sasha Trupanov yang ditahan di Gaza.
Diketahui, Trupanov adalah salah satu sandera yang ditawan sejak serangan Oktober 2023.
Sebelumnya, kelompok bersenjata tersebut juga telah merilis video pertama pada awal minggu ini.
Trupanov, yang diidentifikasi oleh kerabatnya dalam video sebelumnya dirilis pada Rabu, memohon kepada Aryeh Deri, pemimpin partai ultra-Ortodoks Sephardi Shas.
Yakni anggota koalisi pemerintahan Israel untuk membantu membebaskannya dan sandera lainnya yang masih ditahan di Gaza.
Partai Shas mendukung kesepakatan untuk pembebasan mereka berdasarkan kewajiban agama Yahudi untuk melakukan segala kemungkinan guna membebaskan tawanan.
Trupanov yang berusia 29 tahun itu adalah warga negara Rusia-Israel yang diculik bersama pacarnya, Sapir Cohen, dari kibbutz Nir Oz di dekat perbatasan Gaza.
Ibunya dan neneknya juga diculik, namun dibebaskan bersama Cohen selama gencatan senjata seminggu dan pertukaran sandera-tahanan pada November 2023.
Namun, ayahnya, Vitaly, tewas dalam serangan 7 Oktober 2023 bersama lebih dari 1.200 orang lainnya di Israel.
Sedangkan video ini sekarang menjadi video keempat Trupanov yang dirilis oleh Jihad Islam Palestina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyerukan pembebasan Trupanov dan sandera lainnya, Maxim Herkin, dalam komentar yang disampaikan sebelum klip terbaru itu dirilis.
"Kami tegaskan kembali seruan kami untuk pembebasan segera dan tanpa syarat semua warga sipil yang ditahan oleh kelompok bersenjata Palestina, dengan prioritas diberikan kepada rekan senegara kami," terangnya, dikutip dari AFP.
Herkin, warga negara Rusia-Israel berusia 35 tahun, diculik di festival musik Nova.
Kelompok bersenjata Palestina telah menangkap 251 sandera selama serangan itu, beberapa di antaranya sudah tewas.
Sementara 97 orang masih disandera, dan 34 orang dipastikan tewas tetapi jenazah mereka masih berada di Gaza.