Jumlah Pengungsi Bertambah Setelah Gunung Lewotobi Erupsi Dahsyat pada Kamis Siang
KOMPAS.com – Jumlah pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terus bertambah setelah gunung api setinggi 1.584 meter dari permukaan laut (mdpl) mengalami erupsi dahsyat pada Kamis (7/11/2024).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur, Hironimus Lamawuran mencatat, per Kamis (7/11/2024) pukul 20.00 Wita jumlah pengungsi sebanyak 8.431 orang.
“Jumlah pengungsi bertambah jadi 8.431 orang. Penambahan pengungsi dari Desa Nobo dan Nurabelen tadi siang,” ujar Hironimus saat dihubungi, Kamis malam.
Hironimus mengungkapkan ribuan penyintas ini menyebar di enam kecamatan di Kabupaten Flores Timur dan di wilayah Kabupaten Sikka.
Di Kecamatan Titehena sebanyak 4.149 jiwa menyebar di tiga posko pengungsian, dan rumah warga di enam desa.
Kemudian, Kecamatan Wulanggitang 1.821 jiwa, Ile Bura 25 jiwa, Demon Pagong 135 jiwa, Larantuka 85 jiwa, Ile Mandiri 20 jiwa. Sementara di Kabupaten Sikka sebanyak 2.187 jiwa.
Hironimus menambahkan jumlah pengungsi ini diperkirakan bertambah menyusul adanya peningkatan aktivitas gunung api dan perluasan radius bahaya.
“Sampai saat ini tim SAR gabungan terus melakukan penyisiran dan evakuasi warga di daerah yang terdampak,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki mencatat, pada Kamis pukul 06.00 Wita-12.00 Wita teramati 9 kali letusan dengan tinggi 500-8.000 meter dan warna asap hitam.
Asap kawah bertekanan kuat teramati berwarna coklat dengan intensitas tebal dan tinggi 500-8.000 m di atas puncak kawah.
Kemudian, terjadi awan panas guguran sejauh 3.000 meter dari pusat erupsi. Kemudian, terjadi tremor letusan menerus dari pukul 10.40.47-11.54.51 dengan amplitudo 47.3.