Jumlah Tangkapan Ikan Melimpah, Nelayan di Ternate Keluhkan Minimnya Cold Storage
TERNATE, KOMPAS.com - Para nelayan ikan cakalang di Kota Ternate mengeluhkan keterbatasan kapasitas cold storage di Pelabuhan Perikanan Dufa-Dufa, Kecamatan Ternate Utara, Maluku Utara.
Situasi ini menyebabkan banyak ikan hasil tangkapan nelayan tidak terserap, terutama pada musim ikan yang sedang berlangsung.
Di Pelabuhan Perikanan Dufa-Dufa terdapat dua cold storage yang dikelola oleh pihak swasta, namun hanya satu yang bersedia menerima ikan dari nelayan.
Pemilik cold storage lainnya mengaku mesin mereka sedang rusak.
Seorang nelayan, Ayou, mengeluhkan hal tersebut. Ini membuat mereka mengalami kerugian karena kualitas hasil tangkapan menurun.
Ia mengaku kerusakan mesin cold storage tersebut sudah terjadi selama dua bulan terakhir.
Kendala ini tidak hanya berpotensi merugikan nelayan akibat menurunnya kualitas ikan, tetapi juga menghambat mereka untuk melaut kembali.
"Sementara operasional yang harus kami keluarkan satu kali melaut kisaran Rp 10 juta. Kami juga sudah capek melaut, makanya kami resah."
"Kami sudah pernah alami ikan rusak di kapal, masalahnya juga sama keterbatasan penampungan ikan," ungkap Ayou.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Dufa-Dufa, Reza Daeng Barang, mengakui adanya keluhan para nelayan.
"Saya jujur saja (pengelola cold storage) yang berkontrak ini dengan dinas, bukan dengan saya. Saya tadi baru melayangkan surat peringatan untuk Pak Alfarabi, pengelola cold storage Bobara Mina Maritim."
"Itu nanti saya buat tembusan ke kepala dinas. Terkait nelayan mengeluh karena perusahaan tidak mau beli," ujar Reza.
Ia menjelaskan bahwa pengelola cold storage beralasan mesin yang digunakan sudah lebih dari 10 tahun sehingga sering mengalami kerusakan.
Sebagai solusi, pihak balai telah mencoba mendorong agar kapal penampung Cakrawala mau mengambil ikan hasil tangkapan nelayan.
"Saya sudah minta rate harga ke kapal Cakrawala, kalau cocok dengan harga nelayan, maka saya minta mereka untuk masuk tampung di musim ikan ini," tambahnya.
Harga ikan pada musim melimpah untuk ukuran 0,5 kg dihargai Rp 10.000 per kilogram, sementara di hari normal berkisar antara Rp 11-17.000.
Untuk ukuran 1 kg ke atas, harga mencapai Rp 28.000 per kilogram, dengan penurunan harga yang tidak terlalu signifikan saat musim ikan.
Reza memprediksi bahwa musim ikan di Maluku Utara akan berlangsung dari Januari hingga Maret 2025.