Jurus Teguh Setyabudi Bersiap Tangani Banjir di Jakarta
JAKARTA, KOMPAS.com – Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, kini menghadapi tantangan besar dalam menangani masalah banjir yang melanda Jakarta.
Sebagai sosok yang dipilih untuk menggantikan Heru Budi Hartono dalam menjalankan roda pemerintahan Jakarta selama transisi politik, Teguh mengungkapkan komitmennya untuk menanggulangi masalah banjir.
Di bawah kepemimpinannya, Pemprov Jakarta tengah menyiapkan sejumlah kebijakan yang diharapkan dapat mengurangi risiko banjir yang kerap terjadi di berbagai wilayah, khususnya di daerah rawan.
Pada Rabu (6/11/2024), Teguh meninjau Pompa Green Garden di Kedoya Utara, Jakarta Barat, untuk memastikan pengoperasian pompa saat terjadi hujan deras.
Adapun rumah pompa yang dibangun pada 2021 itu menjadi salah satu sarana pencegahan banjir di wilayah Jakarta Barat.
"Pada awal saya menjabat Pj Gubernur Jakarta, antisipasi terhadap musim hujan dan mitigasi banjir menjadi salah satu prioritas. Dua hari lalu kami juga meninjau Waduk Pluit," kata Teguh.
Pembangunan rumah pompa Green Garden dianggap sangat bermanfaat bagi warga sekitar yang selama ini menjadi langganan kebanjiran saat musim hujan.
Namun, Teguh mengemukakan, perlu ada peran serta masyarakat untuk merawat rumah-rumah pompa tersebut. Selain itu, upaya tersebut harus dibarengi dengan langkah pencegahan lainnya.
"Dari sisi SDM-nya harus diperhatikan, pastinya juga bagaimana masyarakat berperan dengan tidak membuang sampah sembarangan," ucap Teguh.
Teguh juga meninjau kesiapan Waduk Pluit, Jakarta Utara, beberapa hari lalu, dalam rangka antisipasi banjir menjelang musim hujan di Jakarta.
Dalam kesempatan itu, ia didampingi Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta, Ika Agustin Ningrum, dan beberapa Pasukan Biru dari Sudin SDA di lokasi.
"Waduk Pluit menjadi salah satu waduk yang sangat strategis karena peran pompanya. Kesiapan pompanya dan jumlah SDM yang bertugas juga menjadi pendukungnya," ujar Teguh.
Pria yang sebelumnya menjabat Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menekankan pentingnya kesiapan SDM yang bertugas untuk mendukung peran strategis Waduk Pluit.
"Ini yang penting sekali, karena jangan sampai pompa yang sudah begitu bagus teknologinya, tapi pendukungnya tidak siap," tambah Teguh.
Meski telah melanjutkan upaya penanganan banjir dari pemimpin Jakarta sebelumnya, Teguh tetap menghadapi tantangan besar dalam mengatasi masalah tersebut.
Pada Rabu kemarin, banjir masih melanda beberapa RT dan sejumlah ruas jalan di wilayah Jakarta imbas terjadinya hujan deras.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, ada 43 RT dan lima ruas jalan yang terendam banjir.
"BPBD mencatat di 43 RT dari 30.772 RT dan lima ruas jalan," ujar Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Jakarta, Michael Sitanggang.
Banjir itu meliputi wilayah Kelurahan Sukabumi Selatan, Jakarta Barat, dan Kelurahan Petogogan, Jakarta Selatan.
Berdasarkan hasil pemantauan BPBD Jakarta kala itu, ketinggian banjir yang merendam 43 RT berkisar antara 30 cm hingga 1 meter.
Dengan tantangan yang kompleks dan dampak banjir yang terus merugikan masyarakat, Teguh kini harus memimpin Jakarta dengan kebijakan yang dapat mengurangi risiko banjir.
Namun, perjalanan menuju Jakarta yang bebas banjir tidak akan mudah. Dibutuhkan upaya jangka panjang, komitmen kuat dari pemerintah, serta dukungan masyarakat.
(Reporter Firda Janati | Editor Fitria Chusna Farisa, Irfan Maullana)