Kabar Australia: Pekerja Qantas Australia Mogok Kerja Seharian, Minta Naik Gaji

Kabar Australia: Pekerja Qantas Australia Mogok Kerja Seharian, Minta Naik Gaji

Kami merangkum beberapa berita yang menjadi perbincangan di Australia hari ini. Mulai dari mogok kerja yang dilakukan ratusan karyawan Qantas hingga rekor baru wisatawan menjelang Natal.

Ratusan teknisi Qantas melakukan aksi mogok kerja selama lebih dari 24 jam di sejumlah bandara Australia.

Tapi hingga berita ini diturunkan, bandara di kota-kota besar Australia hanya melaporkan sedikit gangguan bagi para pelaku perjalanan.

Sekitar 500 teknisi di Sydney, Melbourne, Brisbane, Adelaide, dan Perth mulai mogok kerja sejak pukul 3 30 pagi, hari Jumat ini.

Rencananya mereka akan mogok kerja hingga pukul 7 30 pagi Sabtu besok.

Mogok kerja panjang ini terjadi setelah gagalnya negosiasi antara Qantas dan serikat pekerja yang mewakili teknisi.

Dalam negosiasi sejak April tersebut, serikat pekerja sudah meminta kenaikan gaji sebesar 25 persen. Namun hingga kini permintaan tersebut belum terwujud.

Aliansi Insinyur Qantas, yang terdiri dari Serikat Pekerja Australia (AWU), Serikat Pekerja Manufaktur Australia (AMWU), dan Serikat Pekerja Listrik (ETU), tengah mengupayakan kenaikan gaji di muka sebesar 15 persen dan kenaikan 5 persen per tahun.

Serikat pekerja mengklaim Qantas "menolak untuk mengalah" atas tawarannya berupa kenaikan upah sebesar 3 persen per tahun selama tiga tahun.

Namun Qantas mengatakan mereka mengusulkan "paket kompetitif" yang akan memungkinkan para teknisi untuk "mendapatkan lebih banyak penghasilan selama beberapa tahun ke depan."

Selengkapnya di sini

Facebook, Google, dan TikTok akan dipaksa untuk mendanai jurnalisme Australia, meskipun bila mereka tidak memuat konten berita di platform mereka.

Pemerintah Australia akan mengenakan pajak baru untuk mendorong platform teknologi untuk membuat perjanjian pendanaan media.

Tapi tidak hanya bagi perusahaan media sosial, pajak juga mungkin diberlakukan bagi perusahaan Apple dan Microsoft, kecuali mereka menandatangani perjanjian yang sama dengan Google dan Meta pada tahun 2021.

Keputusan ini muncul setelah Meta mengancam untuk tidak memperbaharui perjanjian tersebut pada tahun depan.

Pemerintah Australia berencana untuk mengesahkan perubahan tersebut mulai 1 Januari.

"Jurnalisme yang kuat dan independen sangat penting," kata asisten bendahara Stephen Jones.

"Platform digital menerima keuntungan finansial yang besar dari Australia, dan mereka memiliki tanggung jawab sosial dan ekonomi untuk membuka akses terhadap jurnalisme yang berkualitas bagi warga Australia."

Simak selengkapnya di sini

Bandara Australia tengah bersiap menghadapi rekor jumlah penumpang pada musim liburan ini, dengan jutaan warga Australia yang akan berlibur.

Hari Jumat ini akan menjadi hari tersibuk, khususnya bagi rute perjalanan domestik di Bandara Sydney sejak 2019, dengan 81.000 penumpang berangkat atau mendarat di kota tersebut.

Diperkirakan 5,8 juta orang akan transit di bandara Sydney antara 13 Desember dan 27 Januari. Jumlah ini setengah juta lebih banyak dibandingkan periode liburan tahun lalu.

Kepala eksekutif Bandara Sydney Scott Charlton mengatakan penumpang harus mematangkan rencana jalan-jalan mereka.

"Kami telah menambah jumlah staf dan mengaktifkan zona penurunan penumpang di terminal untuk membantu penumpang memasuki terminal lebih cepat," katanya.

Bandara Melbourne akan kedatangan 1,8 juta pelaku perjalanan internasional antara hari ini hingga 27 Januari, menandai rekor baru sepanjang masa.

Lihat artikel lengkapnya di sini

Sumber