Kabar Australia: Supermarket Coles Berhenti Jual Pisau Dapur Usai Karyawan Ditikam
Anda sedang membaca Kabar Australia yang dirangkum oleh ABC Indonesia.
Tiga laporan utama dari Australia kami hadirkan untuk Anda, yang pertama datang dari belahan tenggara benua ini.
Salah satu supermarket raksasa Australia, Coles, mengumumkan akan berhenti menjual pisau dapur setelah salah satu karyawannya diduga ditikam oleh seorang anak laki-laki berusia 13 tahun di Queensland awal pekan ini.
Claudia Campomayor Watt yang berusia 63 tahun masih dalam kondisi kritis tetapi stabil di Rumah Sakit Princess Alexandra setelah diserang di Pusat Perbelanjaan Yamanto Central di Ipswich, Queensland.
Juru bicara Coles mengatakan perusahaan akan menarik produk pisau dapurnya dari supermarket di seluruh Australia.
"Coles mematuhi semua undang-undang mengenai penjualan pisau dapur, dan penarikan ini dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian saat kami melakukan peninjauan," bunyi pernyataannya.
Inspektur Detektif Kepolisian Queensland Michael Manago mengatakan Watt adalah "perempuan tidak bersalah" yang "melakukan pekerjaan sehari-harinya" ketika dia diduga didekati oleh remaja tersebut, yang menikamnya dengan pisau.
Remaja tersebut telah didakwa dengan pasal percobaan pembunuhan.
Baca artikel selengkapnya di sini.
Pejabat transportasi memperingatkan adanya penundaan dan pembatalan kereta selama dua hari ke depan di tengah aksi mogok di Sydney.
Keterlambatan jaringan kereta Sydney diperkirakan akan semakin parah sore hari ini (15/01) dan berlanjut sampai dua hari ke depan karena aksi mogok.
Pejabat transportasi telah memperingatkan penumpang kemungkinan akan mengalami gangguan layanan lebih lanjut, pembatalan, dan waktu perjalanan yang lebih lama.
Kepala eksekutif Sydney Trains Matt Longland menyalahkan Serikat Pekerja Listrik yang menolak bekerja pada malam hari.
Perkembangan soal aksi mogok dan perjalanan KRL Sydney bisa disimak di sini.
Departemen kesehatan Victoria dengan ibu kota Melbourne mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap nyamuk, menyusul deteksi terbaru virus ensefalitis Jepang (JEV).
JEV adalah virus langka yang dapat menyebabkan infeksi serius pada otak atau radang otak.
Departemen Kesehatan mengatakan virus tersebut teridentifikasi dalam dua perangkap nyamuk di Moira Shire, lokasi di mana penyakit tersebut pertama kali terdeteksi di Victoria musim ini.
Deteksi serupa juga ditemukan baru-baru ini di New South Wales sebelum kasus virus pertama pada manusia yang dikonfirmasi pada pria Victoria bulan lalu.
Pria tersebut kini dalam kondisi kritis di rumah sakit di Melbourne.
Wakil kepala petugas kesehatan Victoria, Christian McGrath, mengatakan kebanyakan orang yang terkena JEV mungkin tidak memiliki gejala, hanya demam ringan dan sakit kepala.
Namun, ia mengatakan pada kurang dari 1 persen orang, penyakit ini dapat menyebabkan infeksi otak yang parah.
Baca artikel selengkapnya tentang tentang JEV di Victoria di sini.