Kadin: Perputaran Uang Selama Nataru 2024 Bisa Capai Rp100 Triliun
Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia memprediksi perputaran uang selama libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025 akan menyentuh Rp100 triliun.
Wakil Ketua Umum Kadin bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang menjelaskan perputaran uang tersebut sejalan dengan proyeksi jumlah pemudik pada musim liburan kali ini yang akan mencapai 110,67 juta orang atau naik sebesar 3,67 juta dari tahun lalu sejumlah 107 juta orang.
Menurut perhitungan Kadin, jika rata-rata per keluarga berisi 4 orang, maka jumlah pemudik 110,67 juta setara dengan 27.667.500 keluarga.
"Jika rata-rata per keluarga kita asumsikan membawa uang rata rata Rp3,3 juta per keluarga maka potensi perputaran uang mencapai Rp91,302 triliun. Jumlah ini besar kemungkinan bisa lebih mendekati Rp100 triliun," tuturnya, dikutip pada Senin (23/12/2024).
Sarman menuturkan perputaran uang selama masa libur Nataru tersebut sangat strategis meningkatkan konsumsi rumah tangga.
Sarman optimistis hal tersebut akan mampu memberikan kontribusi dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2024 ke 5%.
"Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 bisa bertahan di angka 5%,mengingat pertumbuhan kuartal III/2024 hanya mencapai 4,95%," ujarnya.
Nyatanya, di tengah isu daya beli masyarakat yang menurun tidak mengurungkan niat masyarakat untuk mudik dan berwisata. Hal ini dibuktikan dengan jumlah pemudik libur Nataru tahun ini naik sebesar 3,43% dari tahun lalu.
Sarman memandang besarnya jumlah pemudik tahun ini disebabkan tiga faktor. Pertama, masyarakat sudah menabung dan sudah merencanakan akan mudik pulang kampung untuk libur Nataru.
Kedua, tanggal merah pada 25 dan 26 Desember yang memungkinkan pekerja mengambil cuti tahunan pada 23 dan 24 Desember. Alhasil, waktu libur bisa mencapai 10 hari.
Ketiga, kebijakan pemerintah yang menurunkan tarif penerbangan sebesar 10% serta tarif kereta api dan kapal laut tidak mengalami kenaikan selama libur Nataru 2024/2025 mendorong masyarakat untuk bepergian.
Meski demikian, proyeksi ini lebih rendah dari prediksi perputaran uang oleh Kementerian Pariwisata yang senilai Rp150 triliun.
Untuk memastikan perputaran uang berjalan lancar selama musim liburan kali ini, Bank Indonesia pun telah menyiapkan uang tunai senilai Rp133,7 triliun dalam berbagai pecahan.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim melaporkan per 19 Desember 2024, realisasi penarikan telah mencapai Rp69 triliun atau mencapai 51,6% dari total uang tunai yang sudah disiapkan bank sentral.
Sementara secara spasial, realisasi penarikan mencapai Rp20 triliun (29,0%) untuk Jabodebek, Rp13,7 triliun (20%) untuk Sumatra, Rp19 triliun (27,5%) untuk Jawa non Jabodebek, Rp6,2 triliun (9%) untuk Kalimantan, Rp2,3 triliun (3,3%) untuk Bali Nusra, dan Rp7,8 triliun (11,3%) untuk Sulampua.
"Puncak penarikan uang tunai akan terjadi pada pekan terakhir Desember sehingga realisasi akan mencapai 90%—95%," tuturnya.