Kadispenad Minta Jajarannya Terdepan Lawan Hoaks dan Disinformasi

Kadispenad Minta Jajarannya Terdepan Lawan Hoaks dan Disinformasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menekankan kepada seluruh jajaran Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad) harus terdepan melawan hoaks dan disinformasi.

Pasalnya, penerangan memiliki peran vital dalam menjaga kepercayaan publik terhadap institusi TNI AD, di tengah era keterbukaan informasi.

"Penerangan Angkatan Darat memiliki tugas yang tidak hanya sebatas menyebarluaskan informasi, melainkan juga membentuk citra positif TNI AD, menjaga moral prajurit, serta menyampaikan capaian kontribusi TNI AD dalam pembangunan nasional,” kata Kadispenad dalam keterangannya, Selasa (29/10/2024).

Penekanan tersebut disampaikan Kadispenad saat membuka kegiatan Sosialisasi Fungsi Penerangan TNI AD TA. 2024 di Hotel Novotel, Mangga Dua, Jakarta, Selasa.

Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Penerangan (Kapen) Kotama/Balakpus TNI AD dan Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) dari seluruh wilayah Indonesia.

Kadispenad juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap teknologi informasi yang berkembang pesat, terutama media sosial, yang menjadi platform utama dalam membentuk opini publik.

“Peningkatan kemampuan ini diharapkan dapat diterapkan secara efektif dalam tugas sehari-hari, sehingga menghasilkan penerangan berkualitas tinggi, serta menyiapkan insan penerangan agar mampu bersaing secara profesional dalam menghadapi tantangan globalisasi informasi," ungkapnya.

"Kreativitas, inovasi, dan kemampuan beradaptasi dengan cepat, adalah kunci keberhasilan kita dalam menjalankan tugas penerangan yang efektif,” sambung dia.

Brigjen Wahyu juga mengingatkan agar setiap insan penerangan mampu menghadapi hoaks dan disinformasi dengan memberikan klarifikasi yang akurat serta tepat waktu.

Hal ini agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan terpercaya.

“Langkah ini krusial untuk menjaga integritas dan reputasi TNI AD di mata publik,” tambahnya.

Selain penekanan untuk melawan hoaks, kegiatan sosialisasi ini juga diisi dengan materi tentang media handling, proses liputan, produksi dan dokumentasi, analisa media, pembentukan opini dan kontra opini.

Kemudian juga materi mengenai urgensi eksposur dan engagement sosial media, teknik publikasi dan public speaking, yang disampaikan oleh pembicara dari praktisi media serta lembaga survei.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 28-30 Oktober 2024 dengan tujuan meningkatkan kemampuan penerangan TNI AD agar dapat menjalankan tugasnya secara profesional.

Sumber