KAI Bakal Perpanjang Rute Operasi KA Perintis Sulsel sampai Parepare
Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI bersama PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) atau SCI membidik perpanjangan rute Kereta Api Perintis Sulawesi Selatan menembus Parepare.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan KAI dan PT SCI berkomitmen untuk memastikan masyarakat Sulawesi dapat menikmati transportasi kereta api yang aman, nyaman, dan tepat waktu. Rencananya, rute kereta akan diperpanjang hingga Parepare dengan jarak sekitar 142 kilometer (km).
“KAI akan terus menjalin kolaborasi dengan pemerintah, pemerintah daerah, perusahaan daerah, serta stakeholder terkait untuk menjamin kelancaran pengoperasian proyek strategis nasional ini. Kami akan menerapkan standar keselamatan dan kenyamanan yang tinggi agar setiap perjalanan aman dan menyenangkan,” kata Anne dalam keterangan resmi, Senin (28/10/2024).
Adapun, KAI mengoperasikan kereta api perintis di Sulawesi Selatan. Operasional kereta api ini melayani dua rute perjalanan yaitu Stasiun Mandai hingga Stasiun Garongkong (pp) dengan jarak tempuh 82 km dan Stasiun Mangilu hingga Stasiun Garongkong (pp) dengan jarak tempuh 58 km.
Saat ini, terdapat 53 orang personel yang mendukung operasional KA Perintis Sulawesi Selatan, dengan perincian 23 orang dari KAI dan 30 orang dari PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda). Anne mengatakan, KAI dan PT SCI bersama-sama membentuk konsorsium untuk memastikan kelancaran operasional kereta api pertama di Pulau Sulawesi ini.
Anne menjelaskan bahwa saat ini telah tersedia dua sarana kereta jenis kereta rel diesel elektrik (KRDE), dengan enam perjalanan KA per hari. Kereta ini melayani 11 stasiun, yaitu Mandai, Maros, Ramang-ramang, Pangkajene, Mangilu, Labakkang, Ma’rang, Mandalle, Tanete Rilau, Barru, dan Garongkong.
Sepanjang 2024, dari Januari hingga September, telah tercatat 1.830 perjalanan kereta api dengan tingkat ketepatan waktu berangkat mencapai 93% dan kedatangan 94%.
Anne mengatakan, kehadiran kereta api ini tidak hanya meningkatkan aksesibilitas antar daerah, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi warga setempat. Dengan transportasi yang lebih efisien, masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan pendidikan, kesehatan, dan peluang kerja.