KAI Resmikan Stasiun Banyuwangi Kota, Tonjolkan Desain Modern dengan Sentuhan Budaya 

KAI Resmikan Stasiun Banyuwangi Kota, Tonjolkan Desain Modern dengan Sentuhan Budaya 

KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI meresmikan kembali operasional Stasiun Banyuwangi Kota yang berada di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jumat (3/1/2025). 

Peresmian tersebut dilakukan oleh Direktur Utama (Dirut) KAI Didiek Hartantyo bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuwangi Guntur Priambodo.

Didiek Hartantyo mengatakan bahwa penataan Stasiun Banyuwangi Kota telah dimulai sejak Maret 2024 dan diresmikan bertepatan dengan berakhirnya Posko Angkutan Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

“Stasiun Banyuwangi Kota adalah salah satu gerbang masuk Kabupaten Banyuwangi. Untuk itu, KAI berharap ini bisa menjadi salah satu ikon baru dan kebanggaan masyarakat Banyuwangi,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat.

Stasiun Banyuwangi Kota kini hadir dengan desain yang menggabungkan elemen budaya lokal Banyuwangi dengan sentuhan modernitas.

KAI mengusung tema “Ethnic Vernakular serta Modern” dalam penataan Stasiun Banyuwangi Kota, yang mencerminkan kearifan budaya lokal.

Salah satu elemen khas yang terlihat adalah atap khas Banyuwangi, yakni Rumah Adat Osing yang menjadi inspirasi desain utama.

Sementara itu, unsur modern tercermin dalam pemilihan material terkini, seperti clay material dan homogenous tile dan aksen batik Gajah Oling yang menjadi simbol khas Banyuwangi.

Untuk diketahui, clay material adalah material alami yang memiliki tekstur halus, berbutir halus, dan menyerupai plat. Sementara itu, homogenous tile merupakan modifikasi dari bahan marmer atau granit alam yang diproses sedemikian rupa untuk menghasilkan permukaan lebih rata dan tahan lama.

Pembangunan dan penataan Stasiun Banyuwangi Kota mencakup beberapa pekerjaan penting, seperti pembangunan gedung stasiun baru, perluasan dan penataan area parkir, pembuatan plaza (ruang terbuka untuk umum), serta pengaturan ulang alur penumpang.

Selama 2024, Stasiun Banyuwangi Kota telah melayani 842.562 penumpang atau mengalami kenaikan 7 persen dibandingkan pada 2023 yang hanya melayani 791.184 penumpang. 

Bahkan selama libur Nataru 2024/2025, rata-rata 3.000 penumpang menggunakan layanan kereta api setiap harinya di stasiun tersebut.

Lonjakan penumpang tersebut juga tercermin dari okupansi Kereta Api (KA) Blambangan Ekspres yang melayani rute dari Ketapang ke Pasar Senen, dengan tingkat keterisian mencapai 150 persen dari kapasitas tempat duduk. 

Selama periode Angkutan Nataru 2024/2025, okupansi harian bahkan mencapai 245 persen atau 1.019 penumpang sekali jalan. 

Selain itu, kembalinya operasional KA Mutiara Timur, salah satu kereta api ikonik di wilayah Tapal Kuda, dengan rute reguler dari Stasiun Ketapang ke Stasiun Surabaya Pasar Turi, turut mendukung mobilitas wisatawan yang akan berkunjung ke Banyuwangi atau sebaliknya.

Tingginya antusiasme masyarakat terhadap perjalanan kereta api di jalur tersebut terlihat dari rata-rata jumlah penumpang harian mencapai 80 persen dari kapasitas 488 tempat duduk.

Pada periode angkutan Nataru 2024/2025, volume penumpang tercatat mencapai angka tertinggi, yaitu 113 persen dari kapasitas atau setara dengan 551 penumpang.

Didiek mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dan semua pihak yang telah mendukung proses penataan Stasiun Banyuwangi Kota. 

“Sarana dan prasarana di Stasiun Banyuwangi Kota sudah diperbaharui dan diperbaiki. KAI berharap partisipasi semua pihak untuk ikut merawat dan menjaga agar stasiun ini tetap menjadi ikon dan kebanggaan masyarakat Banyuwangi,” tuturnya.

Sumber