Kali Pertama, Israel Luncurkan Serangan Darat ke Suriah
Penulis VOA Indonesia/Megan Duzor
DAMASKUS, KOMPAS.com - Israel meluncurkan serangan darat ke Suriah.
Israel pada Minggu (3/11/2024) mengeklaim, telah meluncurkan serangan darat ke Suriah, menangkap seorang warga Suriah yang mereka sebut terlibat dalam jaringan Iran yang mendukung kelompok militan di kawasan itu.
Serangan darat Israel ke Suriah itu adalah yang kali pertama selama konflik Timur Tengah yang telah berlangsung dalam 13 bulan terakhir. Namun, Suriah belum mengonfirmasi operasi tersebut.
Militer Israel juga tidak menyebutkan di mana serangan atau kapan serangan tersebut terjadi.
Tetapi, mereka mengidentifikasi lelaki yang ditangkap adalah Ali Soleiman al-Assi yang disebut tinggal di Saida, wilayah di bagian selatan Suriah.
Israel mengatakan, Ali Soleiman telah diawasi militer selama berbulan-bulan dan terlibat dalam berbagai prakarsa Iran yang menargetkan daerah-daerah Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel di dekat perbatasan dengan Suriah.
Rekaman kamera badan terkait serangan itu yang dirilis oleh Militer Israel, menunjukkan para tentara menangkap seorang lelaki berbaju putih di dalam sebuah bangunan. Lelaki itu dibawa ke Israel untuk diinterogasi, kata militer.
Di tempat lain di medan tempur, serangan udara terhadap sebuah klinik di Gaza utara, di mana anak-anak sedang menerima vaksinasi polio, telah melukai enam orang, termasuk empat anak-anak, kata para pejabat Palestina.
Militer Israel membantah bertanggung jawab atas serangan itu.
Serangan drone yang diduga dilakukan Israel terjadi pada Sabtu (2/11/2024).
Wilayah itu telah dikepung pasukan Israel dan sebagian besar terisolasi selama setahun ini.
Israel telah melancarkan serangan lain di sana dalam beberapa pekan terakhir yang menewaskan ratusan orang dan membuat puluhan ribu lainnya mengungsi.
Mustahil untuk memastikan pernyataan yang saling bertentangan. Pasukan Israel telah berulang kali menyerbu rumah sakit-rumah sakit di Gaza, dengan mengatakan Hamas menggunakan tempat-tempat tersebut untuk menyembunyikan pasukannya.
Tuduhan itu telah dibantah para pejabat kesehatan Palestina.
Para anggota Hamas juga beroperasi di bagian utara, bertempur melawan pasukan Israel.
Dr. Munir al-Boursh, Dirjen di Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan kepada kantor berita The Associated Press, sebuah quadcopter menyerang klinik Sheikh Radwan di Kota Gaza pada Sabtu sore waktu setempat, hanya beberapa menit setelah satu delegasi PBB meninggalkan fasilitas tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan badan anak-anak PBB, UNICEF, yang bersama-sama melakukan kegiatan vaksinasi polio, menyatakan keprihatinan atas laporan serangan itu.
“Laporan mengenai serangan ini bahkan lebih merisaukan karena Klinik Sheikh Radwan adalah salah satu pusat kesehatan di mana orang tua dapat membawa anak mereka untuk divaksinasi,” kata Rosalia Bollen, juru bicara UNICEF.
Ia mengatakan, serangan itu terjadi sementara jeda kemanusiaan masih berlaku, meskipun ada jaminan yang diberikan bahwa jeda itu akan berlaku dari pukul 06.00 hingga pukul 16.00 waktu setempat.
Letkol Nadav Shoshani, seorang juru bicara militer Israel, mengatakan bahwa bertentangan dengan berbagai klaim, tinjauan awal menunjukkan Militer Israel tidak menyerang daerah itu pada waktu yang ditentukan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi perbatasan dengan Lebanon pada Minggu.
Ia mengatakan, kelompok Hizbullah di Lebanon harus dipukul mundur melewati Sungai Litani, dengan atau tanpa kesepakatan gencatan senjata, dan bahwa kelompok dukungan Iran itu harus dihalangi dari upaya menggalang kekuatan lagi.
Sungai itu berjarak sekitar 30 kilometer sebelah utara perbatasan Israel.
“Dengan atau tanpa kesepakatan, kunci bagi kembalinya warga kami di utara yang mengungsi ke rumah mereka dengan aman adalah dengan menahan Hizbullah melewati Litani, untuk menghentikan setiap upayanya mempersenjatai diri lagi, dan untuk menanggapi dengan kuat semua tindakan terhadap kami,” kata Netanyahu.
Israel terus meluncurkan serangan di Lebanon timur dan di Gaza, sementara Israel mengatakan lebih dari 100 proyektil ditembakkan dari Lebanon ke wilayah Israel pada Minggu.
Beberapa berhasil dicegat, dan beberapa lainnya jatuh di daerah-daerah tak berpenghuni.
Beberapa informasi dalam laporan yang pernah ditayangkan VOA Indonesia berjudul "Israel Kirim Pasukan ke Suriah, Tahan Terduga Agen Iran" ini berasal dari The Associated Press, Reuters dan Agence France-Presse.