Kapal Berbendera Malaysia Karam di Perairan Kepri, 8 ABK Dievakuasi
BATAM, KOMPAS.com - Kapal MT Silver Sincere berbendera Malaysia mengalami kebocoran dan karam di perairan Karang Singa, Kepulauan Riau, Minggu (12/1/2025) kemarin.
Sebanyak 8 orang ABK saat ini berhasil dievakuasi oleh personel KN Datu-301 milik Bakamla RI.
Komandan KN Tanjung Datu-301, Kolonel Bakamla Rudi Endratmoko, mengatakan awal peristiwa ini diketahui dari laporan Vessel Traffic Service (VTS) Batam, sekitar pukul 15.30 WIB, Minggu (13/1/2025) sore.
Dalam laporan yang diterima, kapal mengalami kebocoran dan memerlukan pertolongan di perairan Karang Singa, Kabupaten Bintan, dengan koordinat 01° 18.058’ N / 104° 22.628’ E.
"Dalam laporan ini, MT Silver Sincere yang mengalami kebocoran telah miring sekitar 15° sekitar 5 NM utara Bintan," jelasnya melalui sambungan telepon, Senin (13/1/2025) siang.
Mendapat laporan ini, pihak KN Datu-301 lalu mengerahkan personel Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB) beserta tim Visit Board Search and Seizure (VBSS) untuk mendekati kapal tersebut.
Namun, upaya evakuasi sempat mendapat kendala akibat cuaca buruk yang melanda Kepulauan Riau sejak empat hari belakangan.
"Sekitar pukul 17.00 WIB, Tim VBSS yang telah tiba di jarak 10 NM mendapat kendala untuk melanjutkan pertolongan akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi. Untuk sementara waktu, tim memutuskan mengapung di sekitaran Pulau Putri, Batam, sebelum kembali bertolak ke lokasi," ujarnya.
Upaya evakuasi akhirnya dilanjutkan sekitar pukul 21.54 WIB, Minggu (12/1/2025) malam setelah cuaca buruk mulai mereda.
Tim kemudian berhasil mendekati kapal yang semakin karam di perairan Pulau Karang Singa.
"Empat korban MT Silver Sincere berhasil dievakuasi oleh Tim VBSS yang segera dibawa menuju kapal KN Tanjung Datu-301 di Batu Ampar dan empat lainnya dievakuasi di KN Sarotama," jelasnya.
Berdasarkan data Bakamla RI, kapal MT Silver Sincere yang tengah melintas perairan Kepri, memuat Waste Oil dengan total muatan sebanyak 1.113 KL.
Kapal diketahui mengalami kebocoran pada pipa overboard scupper.
"Kebocoran pada pipa overboard scupper yang keropos di ruang mesin, sehingga air laut masuk ke ruang mesin dan menyebabkan banjir. Karena cuaca buruk dan gelombang tinggi, akhirnya semakin banyak air yang masuk ke ruang mesin dan menyebabkan kapal miring ke kiri. Situasi semakin memburuk hingga kapal tersebut tenggelam," ujarnya.