Kapal Dishub Mulai Distribusikan Pangan ke Kepulauan Seribu Hari Ini
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta Syafrin Liputo memastikan, kapal opersional distribusi pangan ke Kepulauan Seribu mulai beroperasi kembali hari ini.
Hal tersebut disampaikan Syafrin saat dimintai tanggapan terkait terganggunya pasokan pangan ke Kepulauan Seribu karena kapal Dishub tak beroperasi.
"Iya mulai beroperasi lagi hari ini. Kemarin selama tiga hari sempat tidak beroperasi (karena cuaca ekstrem dan banjir rob di Kepulauan Seribu)," ujar Syafrin saat diwawancarai di Balai Kota Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2024).
Setelah mendapatkan hasil prakiraan cuaca hari ini dari BMKG, Dishub akan mulai kembali membuka operasional kapal untuk memberikan pasokan pangan untuk warga di Kepulauan Seribu.
Kendati demikian, Dishub tetap akan memantau prakiraan cuaca dari BMKG selama membuka operasional kapal ini.
"Kami sudah siapkan total sebanyak 10 unit kapal, dan tentu kesepuluhannya ini bisa operasional sesuai dengan cuaca yang disampaikan prakiraan cuaca yang disampaikan oleh teman-teman BMKG," jelas dia.
Syafrin mengakui, kapal operasional pendistribusian pangan ke Kepulauan Seribu sempat tidak beroperasi selama kurang lebih tiga hari.
"Kemarin tiga hari tidak operasional, tetapi kami operasionalkan setelah mencermati hasil dari BMKG untuk layanan ke Kepulauan Seribu bisa dilayani (kembali)," kata dia.
Syafrin menuturkan, selama tiga hari sebelumnya terjadi gelombang tinggi sampai 2,5 meter yang dapat membahayakan awak kapal maupun penumpang.
"Dari hasil pantauan itu terjadi tinggi gelombang sampai dengan 2,5 meter dan tentu ini sangat membahayakan penumpang," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta, Yuke Yurike menyampaikan, warga Kepulauan Seribu tengah kesulitan mendapat pasokan pangan akibat banjir rob atau pasang air laut.
Banjir rob Kepulauan Seribu selama beberapa hari ini telah menggenangi 70 persen dataran Pulau Seribu.
Akibatnya, pasongan makanan yang didatangkan dari luar pulau terganggu akibat cuaca buruk.
"Hampir 70 persen wilayah di kepulauan seribu terendam rob. Pasokan makanan ke wilayah Kepulauan Seribu terganggu akibat cuaca yang buruk," papar Yuke dalam keterangannya, Senin (16/12/2024).
Masyarakat di Kepulauan Seribu kesulitan untuk mendapatkan bahan makanan karena kapal Dinas Perhubungan juga tak bisa beroperasi.
"Maka jalan satu-satunya untuk mengatasi kekurangan pasokan pangan ini dengan kapal tradisional milik masyarakat setempat," tutur dia.