Kapal Pencari Ikan Tenggelam di Jeju Korsel, 2 WNI Hilang
Kapal pencari ikan yang mengangkut 11 warga negara Indonesia (WNI), terbalik dan tenggelam di perairan lepas pantai Pulau Jeju, Korea Selatan (Korsel). Para pejabat penjaga pantai mengatakan bahwa insiden itu menewaskan sedikitnya dua orang dan 12 lainnya hilang.
Kapal-kapal pencari ikan lainnya yang berada di dekat kapal nahas tersebut, berhasil mengangkat 15 awak kapal keluar dari air. Namun, dua dari 15 awak itu kemudian dinyatakan meninggal setelah dibawa ke pantai. Ke-13 orang lainnya tidak mengalami cedera yang mengancam jiwa, kata Kim Han-na, seorang pejabat penjaga pantai Jeju, dilansir Associated Press, Jumat (8/11/2024).
Dia mengatakan 27 awak kapal berada di kapal seberat 129 ton itu. Mereka terdiri dari 16 warga Korea Selatan dan 11 warga Indonesia. Kapal tersebut meninggalkan pelabuhan Seogwipo, Jeju, pada Kamis (7/11) malam waktu setempat untuk mencari ikan tenggiri.
Pihak penjaga pantai menerima sinyal marabahaya sekitar pukul 4 30 pagi hari Jumat waktu setempat dari sebuah kapal penangkap ikan di dekatnya, yang melakukan upaya penyelamatan saat kapal itu tenggelam sekitar 22 kilometer (13 mil) di barat laut pulau Jeju. Para penyelamat diperlambat oleh angin kencang dan gelombang sekitar 2 meter (6 kaki).
Setidaknya 30 kapal dan 13 pesawat dari penjaga pantai, polisi, pemadam kebakaran, dan militer Korea Selatan dikerahkan hingga Jumat pagi waktu setempat untuk mencari korban selamat. Mereka dibantu oleh 13 kapal sipil.
Jung Moo-won, direktur keamanan dan keselamatan penjaga pantai Jeju, mengatakan petugas penyelamat telah mengonfirmasi lokasi kapal yang tenggelam, dan telah mengirim para penyelam untuk mencari kapal tersebut.
Jung mengatakan, dua awak kapal yang tewas adalah warga negara Korea Selatan. Dari 13 korban selamat, sembilan orang di antaranya adalah WNI. Di antara 12 orang yang hilang, 10 orang adalah warga negara Korea Selatan dan 2 orang lainnya WNI. Jung mengatakan pejabat Korea Selatan telah menghubungi Kedutaan Besar Indonesia untuk menghubungi keluarga awak kapal WNI.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah meminta para pejabat untuk memobilisasi semua sumber daya yang tersedia guna menemukan dan menyelamatkan awak kapal yang hilang.