Kapolri Bahas Buku Antikorupsi yang Dirilis Satgassus: Kalau Baca, Isinya Pedas
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi meluncurkan dua buku pendidikan antikorupsi yang disusun bersama Satgassus Pencegahan Antikorupsi Polri. Jenderal Sigit, sebagai salah satu penulis buku tersebut, menyebut isi buku itu lumayan seram.
Buku pertama yang dirilis berjudul ‘Pendidikan Antikorupsi Transdisiplin’. Buku ini ditulis berbagai tokoh yang berpengalaman dalam pemberantasan dan pencegahan korupsi. Jenderal Sigit menjadi salah satu tokoh penulis buku.
Sigit menjadi penulis bersama mantan Pimpinan KPK Bambang Widjojanto (BW), Wakil Kepala Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Novel Baswedan, mantan Koordinator Indonesia Corruption Watch Adnan Topan Husodo, mantan Pimpinan KPK Busyro Muqoddas, mantan Direktur KPK Giri Supradiono, Kepala Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Herry Muryanto, Peneliti ICW Kurnia Ramadhana, akademisi UI Gandjar Laksamana Boanprapta, ahli hukum tata negara Bivitri Susanti, Sekretaris TII Danang Widoyoko dkk.
Buku kedua yang diluncurkan ialah Buku Orang Baik Belajar Antikorupsi (BOBA). Buku tersebut merupakan hasil kolaborasi Satgassus Pencegahan Tipidkor dengan Universitas Islam Indonesia (UII).
"Isinya lumayan serem, lumayan serem," kata Sigit dalam sambutannya di gedung PTIK, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2024).
Sigit mengatakan dirinya memberi ruang sebesar-besarnya kepada Satgassus Pencegahan Korupsi Polri selama proses penyusunan buku. Termasuk mengenai pemilihan penulis yang digandeng.
"Beliau mengatakan apakah boleh mengundang atau mengajak teman-teman dari interdisiplinaner untuk ikut menulis. Pada saat itu dalam rapat kita sepakat untuk kita berikan ruang yang seluas-luasnya," ucap Sigit.
Hasilnya, kata Sigit, buku itu menggambarkan realitas yang ada. Dia menyatakan bahasa yang digunakan tegas sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi banyak pihak.
"Kalau kita baca, isinya pedes gitu. Karena memang itu ya hal-hal yang kita alami sehari-hari, termasuk dalamnya perilaku birokrat, ada juga di dalamnya institusi Polri yang memang suatu hal yang harus kita perbaiki, kita harus evaluasi," ujar Sigit.
"Itu tentunya kita harus belajar dari pengalaman, dari peristiwa-peristiwa yang ada, sehingga kemudian ke depan kita bisa melakukan perbaikan-perbaikan," imbuhnya.
Sigit mengapresiasi para penulis. Dia berharap buku pendidikan antikorupsi dapat memperkuat komitmen masyarakat untuk bersama memerangi perilaku rasuah di Tanah Air.
"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada seluruh penulis, seluruh sivitas akademis, dan seluruh peserta launching pada hari ini," ujar Sigit.
Simak juga Video ‘Pemerintah Bakal Tingkatkan Layanan Digital Demi Cegah Korupsi-Pungli’
[Gambas Video 20detik]