Kapolri: Baru Debat Saja Pendukung Fanatik Calon Kepala Daerah Lempar-lemparan, apalagi Jagoannya Kalah...
DEPOK, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, baru dalam tahap debat Pilkada Serentak 2024 saja, para pendukung fanatik dari calon kepala daerah sudah saling lempar.
Sigit mengingatkan situasi head to head di setiap wilayah perlu diantisipasi.
Hal tersebut Sigit sampaikan dalam sambutannya di acara HUT ke-79 Brimob Polri di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (14/11/2024).
"Saat ini kita sedang masuk di tahap kampanye, sebentar lagi masuk tahapan kampanye terbuka. Ada beberapa wilayah yang tentunya menjadi perhatian kita, utamanya wilayah-wilayah yang sangat rawan, yang tentunya kita sudah membuat kerawanan pilkada serentak, baik dari Bawaslu maupun dari Badan Intelijen," ujar Sigit.
"Dan tentunya saya tambahkan bahwa ada 202 daerah yang diikuti dua pasangan calon, yang apabila kita lihat di dalam perjalanannya di media, di medsos, terhadap daerah yang diikuti dua pasangan calon, kecenderungannya akan terjadi situasi head to head, dan ini berdampak kepada pengaruhnya terhadap pengikut fanatik mereka," sambungnya.
Sigit khawatir dengan situasi saat pencoblosan pada Pilkada Serentak 2024 nanti.
Sebab, baru di tahapan debat saja, para pendukung sudah saling lempar.
Sigit meyakini, jika jagoan yang didukung oleh pendukung fanatik itu kalah maka pasti akan ada reaksi.
"Kita lihat di TV pada saat debat, calonnya debat di ruangan, pendukungnya debat di luar dan kemudian saling lempar melempar. Artinya ini akan menggambarkan, baru debat saja sudah saling lempar-melempar. Apabila kalau nanti kemudian terjadi pencoblosan dan kemudian jagoannya tersebut kalah, ini pasti akan ada reaksi," jelas Sigit.
Sigit lantas meminta para Brimob untuk mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi situasi tersebut.
Dia menyebutkan bahwa Brimob-lah yang akan ada di garis terdepan untuk mengatasi ancaman jika eskalasinya meningkat tinggi.
"Brimob sebagai pasukan kontijensi tentunya sudah disiapkan, dari 54.456 personel Brimob Polri yang tergelar, khusus untuk kontijensi ini ada 9.985, tolong disiapkan dengan baik, mulai dari kemampuannya, bagaimana kecepatan, dan juga jumlah riil yang bisa digunakan. Sehingga, kemudian kita bisa meyakini dengan kekuatan yang kita miliki untuk siap bergerak, sesuai dengan zonasi wilayah yang sudah diatur," imbuh Sigit.