Kapolri Ungkap Potensi Konflik Pilkada 2024 Tinggi: Pakai Pendekatan Humanis
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut potensi kerawanan saat Pilkada serentak 2024 tinggi. Dia meminta jajarannya mengedepankan pendekatan yang humanis.
"Sebentar lagi kami akan menghadapi Pilkada Serentak di tanggal 27 November nanti, dan Pilkada Serentak ini baru pertama kalinya terjadi dalam sejarah Indonesia, sehingga potensi konfliknya sangat tinggi. Karena memang yang berhadapan-hadapan adalah tokoh-tokoh tingkat daerah, di mana tentunya tingkat anarkisme kemudian tingkat polarisasinya itu menjadi sangat tinggi," kata Jenderal Sigit di PTIK, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2024).
Jenderal Sigit berpesan kepada jajarannya untuk melakukan pendekatan secara humanis. Namun demikian, jika nantinya didapati hal-hal yang bersifat anarkis pihaknya akan melakukan penegakan hukum.
"Polri tentunya harus selalu melakukan pendekatan dengan cara yang humanis, merangkul. Namun di satu sisi, pada saat situasi sudah mengarah kepada hal-hal yang bersifat anarkis, tentu Polri harus melaksanakan tugas yang tentunya hal tersebut beresiko melanggar HAM. Namun demikian, demi menyelamatkan yang lebih besar, maka kami harus melaksanakan kewenangan yang diberikan undang-undang kepada institusi Polri," jelasnya.
Kapolri meminta internal maupun pihak eksternal untuk sama-sama melakukan pengawasan agar Polri dalam menjalankan tugasnya. Dia menegaskan kewenangan dilakukan sesuai aturan yang ada.
"Namun demikian, mohon untuk kami terus dikoreksi sehingga pada saat kami harus melaksanakan kewenangan kami, kewenangan itu pun bisa kita lakukan secara terukur. Dan oleh karena itu mohon kami diberikan masukan," imbuhnya.
Jenderal Sigit sadar banyak dinamika yang terjadi saat Pilpres 2024 dilaksanakan. Dia menegaskan pihaknya akan terus melakukan perbaikan demi Polri yang Presisi.
"Memang setelah Pilpres, banyak sekali dinamika yang kemudian tentunya ini juga berdampak kepada tingkat kepercayaan publik. Namun demikian, tentunya ini menjadi evaluasi kami untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan, karena kami menyadari bahwa kepercayaan publik merupakan modal utama bagi institusi Polri untuk terus bisa menjaga stabilitas Kamtibmas," kata dia.
"Tentunya harapan kami sinergisitas dengan seluruh stakeholder, khususnya rekan-rekan yang memiliki fungsi pengawasan tentunya menjadi support bagi kami untuk bisa mewujudkan institusi Polri yang dipercaya, yang semakin dekat dengan masyarakat dan harapan kita, kita juga terus bisa meningkatkan profesionalisme kita untuk betul-betul bisa melayani apa yang diharapkan oleh masyarakat, khususnya dalam melaksanakan tupoksi," pungkasnya.
Lihat juga video Strategi Sitti, Zulkieflimansyah, dan Iqbal Dongkrak Potensi Daerah di NTB
[Gambas Video 20detik]