Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, Menteri PPPA: Jadi Introspeksi Kita

Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, Menteri PPPA: Jadi Introspeksi Kita

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menyebut kasus anak membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sebagai pelajaran penting bagi seluruh orangtua di Indonesia agar lebih memahami pola asuh yang tepat.

"Peristiwa ini mungkin menjadi introspeksi kita, calon ibu, calon ayah, maupun keluarga untuk belajar bagaimana pola asuh yang tepat untuk anak-anak kita," ujar Arifah setelah acara Peringatan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan di Sudirman, Jakarta, Minggu (8/12/2024).

Arifah menambahkan, Kementerian PPPA telah turun ke lapangan untuk memantau perkembangan kasus tersebut.

Menurutnya, anak yang berinisial MAS tersebut dikenal sebagai anak yang patuh kepada orangtuanya dan memiliki pendidikan yang baik. Namun, ia belum mengetahui motif di balik tindakan kejam yang dilakukan oleh MAS.

"Motivasinya belum ketahuan, tapi yang jelas si anak ini anak yang taat, yang sangat patuh kepada orang tuanya, ibadahnya juga oke, pendidikannya juga bagus," katanya.

Sebagai informasi, MAS membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), di kediaman mereka di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Sabtu (30/11/2024).

MAS juga berusaha membunuh ibundanya, AP, dengan menggunakan sebilah pisau yang dia ambil dari dapur rumah. Pisau tersebut sudah lebih dulu digunakan untuk menghabisi nyawa APW dan RM.

Dengan kondisi bersimbah darah akibat luka tusuk, AP berhasil selamat setelah melompat dari pagar rumah untuk menghindari kejaran anak kandungnya.

Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, sementara RM dan APW ditemukan terkapar di lantai dasar rumah dua lantai tersebut.

Setelah pembunuhan, MAS meninggalkan rumah dengan berjalan cepat dan membuang pisau yang digunakan di tengah perjalanan.

Seorang petugas keamanan sempat memanggil MAS, namun ia ketakutan dan berlari ke arah lampu merah Karang Tengah. Namun, usaha pelarian tersebut gagal karena MAS berhasil ditangkap oleh petugas keamanan perumahan.

 

Sumber