Kasus Leptospirosis di Magelang dan 11 Kecamatan yang Terjangkiti...
MAGELANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mencatat adanya 17 kasus leptospirosis tanpa kematian sejak Januari sampai November 2024.
Mayoritas penderita adalah petani berikut keluarganya.
Sebanyak 17 kasus positif leptospirosis tersebar di 11 kecamatan, yakni Borobudur, Candimulyo, Mertoyudan, Mungkid, Salam, dan Windusari dengan masing-masing satu kasus.
Kemudian, di Kecamatan Dukun, Kajoran, Sawangan, dan Secang dengan masing-masing dua kasus, serta di Kecamatan Muntilan dengan tiga kasus.
"Tidak ada yang meninggal," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Budi Suprastowo kepada Kompas.com melalui aplikasi perpesanan, Jumat (15/11/2024).
Budi mengungkapkan, ada juga tiga kasus negatif leptospirosis di Kecamatan Muntilan, Sawangan, dan Srumbung.
SHUTTERSTOCK/Jarun Ontakrai Ilustrasi leptospirosis atau penyakit kencing tikus
Setelah sampel darah ketiga penderita dicek, ternyata mengidap flu dan demam.
Menurut dia, belum ada wilayah endemik leptospirosis di Kabupaten Magelang.
Hanya saja, penyakit akibat bakteri leptospira itu banyak menjangkiti petani atau keluarga petani.
"Biasanya petani yang banyak terkena. Karena di sawah banyak tikus," ucapnya.
Lebih lanjut, Budi memaparkan, seseorang yang terkena bakteri leptospira akan mengalami demam, nyeri sendi dan otot, terutama di bagian betis, hingga yang paling parah yakni gagal ginjal yang bisa menyebabkan kematian.
Genangan air, sawah, dan ladang, lebih-lebih pada musim hujan, dapat menjadi tempat persebaran bakteri yang umum terkandung dalam air kencing tikus tersebut.
Khusus petani, Budi mengimbau, apabila di tubuhnya terdapat luka luar agar diobati dan ditutup supaya bakteri tidak masuk.
Lebih baik lagi, petani mengenakan sepatu bot, sarung tangan, dan pakaian yang aman untuk melindungi diri.
"Bisa juga dengan pemberantasan tikus massal dengan asap belerang atau menanam tanaman satu jenis serempak. Karena jika dalam beberapa petak beda jenis, akan menambah populasi tikus," pungkasnya.