Kawasan Timbulsloko Demak Tenggelam, Menteri LH Bakal Tanam Mangrove 700 Hektar

Kawasan Timbulsloko Demak Tenggelam, Menteri LH Bakal Tanam Mangrove 700 Hektar

 

SEMARANG, KOMPAS.com - Kawasan Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah, mengalami penurunan tanah hingga 10 sentimeter per tahun, yang menyebabkan kawasan tersebut perlahan tenggelam.

Untuk mengatasi masalah ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, berencana menanam mangrove seluas 700 hektar di sekitar kawasan tersebut.

"Timbulsloko akan segera kita tindak lanjuti dengan penanaman mangrove masif. Mungkin alokasi sekitar 700 hektar karena penurunan muka tanah kita sudah sangat dramatis, hampir 10 sentimeter per tahun," kata Hanif saat kunjungan kerja ke Stasiun Tawang Semarang, Kamis (26/12/2024).

Hanif menegaskan kondisi di kawasan tersebut sangat mengkhawatirkan, dan oleh karena itu, perlu ada penguatan vegetasi dengan penanaman mangrove yang masif di daerah pesisir.

"Tentu ini mengkhawatirkan kita semua. Jadi kita wajib membangun ketahanan vegetasi dengan mengrove. Mangrove ini merupakan ekosistem esensial yang luar biasa," ujarnya.

Indonesia dikenal sebagai negara dengan luas hutan mangrove terbesar di dunia, dengan 23,5 persen dari total luas mangrove global berada di Indonesia.

Mangrove memiliki kemampuan luar biasa dalam menyimpan karbon, bahkan lima kali lebih banyak dibandingkan dengan hutan biasa.

Hal ini menjadikan mangrove sebagai perhatian dunia dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

Selain penanaman mangrove, Hanif juga menyatakan bahwa pemerintah akan menangani masalah sampah di kawasan Timbulsloko serta Tambak Bulusan yang juga tengah mengalami penumpukan sampah.

"Di sebelah Timbulsloko juga sampahnya ampun-ampun. Kami akan selesaikan sampah yang ada di tempat nelayan tersebut," ujar Hanif.

KLH juga berencana menyelesaikan masalah sampah di beberapa pulau besar, seperti Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Riau, dan Sumatera Utara.

"Kita akan terus menyelesaikan degradasi lahan mangrove, terutama yang ada di tambak-tambak yang tidak aktif," lanjutnya.

Selain itu, Hanif berencana mengecek 46 hektar lahan yang telah dibabat untuk proyek tol laut Demak-Semarang. Jika diperlukan, Hanif akan memberikan kompensasi untuk lahan yang terkena dampak proyek tersebut.

"Saya belum cermati itu, tetapi kalau memang itu perlu, kita akan melakukan konversi dan memberikan kompensasi jika mangrove tidak boleh ditebang," tandasnya.

Sumber