Kebakaran Besar Hanguskan 11 Ruko di Lamandau Kalteng, Apa Penyebabnya?

Kebakaran Besar Hanguskan 11 Ruko di Lamandau Kalteng, Apa Penyebabnya?

PALANGKA RAYA, KOMPAS.com - Kebakaran hebat menghanguskan 11 rumah toko (ruko) aktif yang berada di Pasar Trans Lokal, Kelurahan Nanga Bulik, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa (29/10/2024). 

Api juga meraibkan seisi ruko yang berada di pusat Kota Nanga Bulik tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamandau, Hendikel mengungkapkan, kebakaran besar itu terjadi Selasa sekitar pukul 03.00 WIB.

 

Api baru bisa dipadamkan 2,5 jam kemudian, sekitar pukul 05.30 WIB.

“11 bangunan itu beton semi kayu, semuanya ruko aktif, ada barang-barang dagangan di dalamnya, tapi habis terbakar semua,” ujar Hendikel saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (29/10/2024).

Saat ini total kerugian sedang dalam pendataan.

Petugas juga masih melakukan survei di lokasi kejadian untuk mengecek kerugian dan kerusakannya.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, meskipun sebagian ruko ditinggali penghuninya saat insiden terjadi.

“Ada pemilik ruko yang sambil jaga rukonya tidur di situ, tapi korban jiwa tidak ada, terdampak kerusakan barang-barang yang seluruhnya ludes terbakar,” tuturnya.

Shutterstock/Fernando Astasio Avila Ilustrasi kebakaran.

Hendikel mengatakan, terkait penyebab kebakaran saat ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian setempat.

"Saat ini petugas masih melakukan pendataan jiwa terdampak di lokasi kejadian," pungkasnya. 

Sementara itu, Kapolres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono mengatakan, berdasarkan keterangan saksi yang merupakan RT setempat dan penghuni salah satu ruko, disampaikan bahwa api berasal dari korsleting listrik yang menyebabkan terjadinya kebakaran.

“Dari 11 ruko, hanya ada tiga yang menggunakan meteran listrik, delapan lainnya menyambung meteran listrik dari lain, tegangan tinggi menyebabkan panas yang akhirnya menimbulkan kebakaran kabel listrik, kemudian menyambar beberapa bahan yang mudah terbakar,” jelasnya kepada awak media sesaat usai pemadaman api dilakukan.

Bronto menjelaskan, kerugian masih belum bisa ditaksir. Sebab, para pemilik ruko belum dapat memastikan berapa kerugian yang mereka alami masing-masing.

Namun, pihaknya memastikan bahwa api berasal dari korsleting listrik.

“Sumber api pertama dari korsleting arus listrik di meteran, karena informasinya meteran listrik itu sudah beberapa kali diperbaiki oleh pihak PLN,” pungkasnya.

Sumber