Kebakaran Museum Satria Mandala, Tempat Bersejarah Saksi Perjuangan TNI

Kebakaran Museum Satria Mandala, Tempat Bersejarah Saksi Perjuangan TNI

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran kembali terjadi di salah satu tempat bersejarah di Jakarta. Belum usai penanganan kebakaran Glodok Plaza di Jakarta Barat, pada Minggu (19/1/2025), Museum Satria Mandala di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, terbakar.

"Objek terbakar Museum Satria Mandala," kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasudin Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (19/1/2025).

Peristiwa ini menambah daftar panjang objek bersejarah di Jakarta yang mengalami kebakaran. 

Titik awal kebakaran Museum Satria Mandala diduga berasal dari basement. Diduga, api muncul dari korsleting kantin sekitar basement. 

"Sementara informasi di tempat kejadian perkara (TKP), titik api awal berasal dari basement di Museum Satria Mandala," ucap Syamsul Huda.

Kebakaran di Museum Satria Mandala dilaporkan terjadi pada pukul pukul 10.28 WIB. Warga mulanya melihat kepulan asap dari basement.

Warga lalu menghubungi pemadam kebakaran sektor Tebet untuk meminta bantuan. Dari laporan itu, Gulkarmat Jakarta Selatan menerjunkan 14 unit mobil pemadam kebakaran dengan 16 personel.

Petugas pun mulai memadamkan api pada pukul 11.07 WIB dan melakukan pendinginan pukul 11.20 WIB.

"Waktu selesai operasi pukul 12.25 WIB dan korban nihil," ujar Syamsul Huda. 

Adapun Museum Satria Mandala merupakan museum edukasi sejarah mengenai Tentara Nasional Indonesia (TNI). Museum Satria Mandala menyimpan sejarah tentang perjuangan TNI dari 1945 sampai sekarang.

Sebelum menjadi museum, tempat ini dikenal sebagai Wisma Yaso, kediaman istri Soekarno yang bernama Ratna Sari Dewi. 

Wisma Yaso juga menjadi tempat Soekarno disemayamkan, sebelum akhirnya dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

Rencana pembangunan museum dimulai pada 1968 di bawah tanggung jawab Brigjen TNI Nugroho Notosusanto.

 

Nugroho Notosusanto mendapatkan inspirasi untuk membangun museum bagi perjuangan TNI dari Museo Nacional de Historia di Meksiko dan Museum Peringatan Perang Australia di Canberra.

Awalnya, Museum Satria Mandala akan dibangun di istana presiden di Bogor. Namun, Presiden Soeharto tidak sepakat dan menganjurkan untuk menggunakan rumah Wisma Yaso.

Wisma Yaso dipugar pada 15 November 1971 dan mulai dibangun menjadi museum.

Museum Satria Mandala diresmikan dan dibuka pada 5 Oktober 1972, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun TNI. Nama Satria Mandala sendiri diambil dari bahasa Sanskerta yang artinya lingkungan keramat para ksatria.

Sumber