Kejanggalan Kasus Bayi Tertukar yang Bikin Ortu Heran
Kasus bayi yang diduga tertukar dalam kondisi meninggal dunia di RS Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat masih diselidiki polisi. Keluarga mengungkapkan sejumlah kejanggalan terkait bayi MAH yang diduga tertukar.
Dirangkum detikcom, Rabu (18/12/2024), kasus bayi tertukar ini berawal ketika istri MR, FS, melahirkan di RS Islam Jakarta, Cempaka Putih secara caesar. Singkatnya, MR dan istrinya, FS menerima bayinya dalam keadaan meninggal dunia setelah melahirkannya.
Namun, MR dan FS meragukan jika bayi yang meninggal itu adalah anak kandungnya. Untuk menjawab keraguan tersebut, polisi melakukan ekshumasi jenazah bayi.
Ekshumasi adalah penggalian jenazah yang telah dikubur, yakni dengan melakukan pembongkaran kubur yang dilakukan demi keadilan oleh pihak yang berwenang dan berkepentingan, di mana selanjutnya jenazah tersebut akan diperiksa secara ilmu kedokteran forensik.
Ekshumasi dilakukan pada Selasa (17/12/2204) kemarin di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara. Tim forensik membongkar kuburan untuk mengambil sampel DNA yang selanjutnya akan dicocokkan dengan DNA orang tua.
MR mengungkapkan terdapat perbedaan ciri fisik antara bayi yang meninggal dengan bayi anak kandungnya. MR yang sempat mengazani bayi sesaat setelah melahirkan mengatakan bayinya tidak memiliki tahi lalat.
"Ya karena saya azanin aja, wajahnya berbeda dengan yang meninggal ini," kata MR di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (17/12/2024).
"Kan mulai dari panjangnya juga beda. Kalau yang dari saya azanin itu nggak ada tahi lalatnya, tapi yang meninggal itu ada," tambahnya.
Sementara itu, ibu bayi berinisial FS mengatakan perbedaan fisik berikutnya adalah panjang bayi. Dia mengatakan bayi yang ia lahirkan memiliki panjang sekitar 47 sentimeter.
"Panjangnya sih beda, jauh beda, kalau panjang anak saya pas lahir 47 sentimeter, kalau itu (yang meninggal itu) 60-70 senti, lebih panjang. Kayak bayi 1 bulan," ungkap FS.
FS mengungkapkan dirinya selalu mengontrol kehamilannya setiap bulan dan tidak ada masalah. Bayinya terlahir sehat.
"Dari awal malah sehat terus, jantungnya bagus, setiap bulan sih kontrol terus," kata FS.
FS mengaku bayi anak kandungnya tidak memiliki riwayat penyakit jantung sejak dalam kandungan.
"Nggak ada," jawab FS ketika ditanya apakah memiliki riwayat penyakit jantung.
Sementara itu, perwakilan keluarga MR dan FS, Angel, mengatakan pihak rumah sakit memberikan penjelasan bahwa bayi dari pasangan MR dan FS meninggal dunia karena penyakit jantung.
"Katanya penyakit jantung bawaan, analisanya (dari rumah sakit)," kata Angel.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya…..
Kasus dugaan bayi MAH yang diduga tertukar dalam keadaan meninggal dunia di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Pusat, masih diselidiki polisi. Polisi menyampaikan di hari yang sama bayi itu lahir, ada 4 bayi yang lahir.
"Kami juga memberikan informasi bahwa pada hari yang sama, itu ada empat yang dilahirkan di sana," kata Susatyo di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (17/12/2024).
Susatyo mengatakan pihaknya telah melakukan ekshumasi untuk mengambil sampel DNA sebagai salah cara pembuktian apakah bayi tersebut adalah anak kandung dari pasangan MR dan FS atau bukan. Dia mengatakan, hasil tes DNA yang akan menentukan status bayi tersebut.
"Hari ini kami melaksanakan ekshumasi untuk memberikan kepastian status atas anak tersebut. Sehingga mungkin nanti ada dua kemungkinan, apakah itu benar sesuai dengan hasil tes DNA atau mungkin yang kedua, mungkin berbeda," katanya.
"Tetunya tahap awal ini akan menjadi kunci utama secara scientific untuk mengatakan bahwa memang itu adalah anak dari orang tuanya," ujarnya.
Susatyo menjelaskan, selain sampel DNA dari jasad bayi, pihaknya juga mengambil sampel DNA dari ayah dan ibu pasangan MR dan FS. Menurut Susatyo proses tersebut memakan waktu hingga dua pekan ke depan.
"Tentunya akan ditentukan nanti hasil dari tes DNA yang dilaksanakan oleh instalasi forensik ataupun dari Rumah Sakit Polri. Kalau informasi sekitar dua minggu ya, nanti kita lihat perkembangannya," katanya.
"Hari ini, kami juga langsung dari penyidik Polres Jakarta Pusat akan mengantar kedua orang tuanya ke instalasi di Rumah Sakit Polri di Cipinang untuk mengambil sampel ya agar bisa dicocokkan nanti dengan DNA," ujarnya.