Kekhawatiran Pendukung Timnas atas Pemberhentian Shin Tae Yong
BANGKA, KOMPAS.com – Kabar Shin Tae Yong hari ini. Keputusan manajemen Pengurus Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memberhentikan Shin Tae Yong dari pelatih Timnas menuai banyak sorotan negatif dari berbagai pihak.
Banyak yang menilai langkah tersebut sangat disayangkan, mengingat Shin Tae Yong telah berperan penting dalam mendongkrak peringkat Timnas Indonesia di kancah internasional, dan saat ini berada dalam kualifikasi Piala Dunia.
"Tentu ini sangat disayangkan karena Timnas yang dulunya peringkat 176 sekarang sudah 127 dan kita satu-satunya di Asia Tenggara yang masuk kualifikasi Piala Dunia," ungkap Abdullah Randi, seorang pendukung Timnas dari Bangka Belitung, saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (6/1/2025).
Randi menambahkan bahwa peringkat FIFA menjadi tolok ukur utama dalam sepakbola, khususnya dalam ajang Piala Dunia.
Selama empat tahun menjabat sebagai pelatih, Shin Tae Yong telah menunjukkan kinerja yang signifikan dalam pembenahan Timnas.
"Soal belum adanya trofi pada level regional, saya rasa tidak bisa disamakan. Ini momennya kualifikasi yang telah melewati sekian babak, sekarang pada tahap menentukan melawan Australia dan Bahrain tiba-tiba diganti," jelas Randi.
Ia berharap siapapun yang ditunjuk sebagai pengganti Shin Tae Yong dapat mempertahankan dan meningkatkan performa Timnas.
"Sama-sama kita tunggulah, harapannya lolos kualifikasi Piala Dunia FIFA," tambahnya.
Kekhawatiran serupa juga diungkapkan oleh Sapta Qodriah, yang menilai perubahan pelatih dapat mempengaruhi psikologis pemain.
"Terkesan tiba-tiba saat Timnas sudah terbentuk menuju Piala Dunia. Pola dan metode latihan Timnas apakah tidak terganggu," ujarnya.
Sapta berpendapat bahwa gelaran Piala Dunia sangat dinantikan oleh pecinta sepakbola Tanah Air.
"Kemenangan melawan Arab Saudi kemarin sangat membawa harapan, kita butuh tim yang solid untuk minimal dua kali kemenangan lagi," ungkapnya.
Dia juga berharap agar tidak ada unsur politis dalam perubahan skuad Timnas di awal tahun ini.
"Jangan sampai campur aduk olahraga dan politik," tegas Sapta.
Sementara itu, Brahm Pranata, seorang warga Pangkalpinang, menilai bahwa pergantian pelatih Timnas terkesan tergesa-gesa.
"Kebetulan Timnas sedang dalam kualifikasi Piala Dunia, seharusnya kita lihat dulu hasilnya," ucap Brahm.
Ia mengingatkan bahwa pelatih pengganti harus mampu mengelola tim yang didominasi oleh hasil naturalisasi.
Keputusan PSSI ini memicu berbagai reaksi dan harapan dari masyarakat, yang berharap agar Timnas Indonesia tetap dapat bersaing di level internasional.