Keluarga Afif Maulana Gugat Polisi ke KI Sumbar, Tuntut Transparansi Hasil Otopsi

Keluarga Afif Maulana Gugat Polisi ke KI Sumbar, Tuntut Transparansi Hasil Otopsi

PADANG, KOMPAS.com – Keluarga Afif Maulana menggugat pihak kepolisian ke Komisi Informasi (KI) Sumatera Barat berkait dugaan ketertutupan informasi soal kematian remaja tersebut.

Gugatan ini mencakup permintaan hasil otopsi dari RS Bhayangkara, hasil ekshumasi tim dokter independen, serta data terkait personel polisi yang bertugas saat kejadian.

"Kita sudah menggugat ke KI Sumbar soal informasi yang kita nilai ditutup-tutupi pihak kepolisian," ujar kuasa hukum keluarga korban dari LBH Padang, Adrizal, saat dihubungi, Senin (6/1/2025).

Adrizal juga menyatakan pihaknya tengah mempersiapkan gugatan hukum terhadap RS Bhayangkara dan tim Perkumpulan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI).

"Soal gugatan hukum sedang kita persiapkan. Kita lihat celahnya di mana," tambahnya.

Menurut Adrizal, terdapat banyak kejanggalan dalam kasus ini, terutama ketidaktransparanan informasi mengenai hasil otopsi.

Ketua Komisi Informasi Sumatera Barat, Musfi Yendra, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima gugatan tersebut.

"Benar sudah kita terima. Kamis besok direncanakan pembacaan amar putusan," kata Musfi.

Keluarga korban juga menyatakan kekecewaan atas penghentian penyelidikan kasus kematian Afif oleh kepolisian. Hingga kini, mereka belum menerima Surat Penghentian Penyelidikan (SP2 Lidik).

"Keluarga jelas kecewa. Sejak diumumkan 31 Desember 2024 oleh Kapolda hingga sekarang SP2 Lidiknya belum diterima oleh keluarga. Bahkan sudah kita minta ke Polresta Padang, tapi tidak diberikan," ungkap Adrizal.

Afif Maulana (13) ditemukan tewas pada Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 12.00 WIB tanpa identitas di sekitar Jembatan Kuranji, Kota Padang. Sebelumnya, lokasi tersebut diduga menjadi arena tawuran pada Minggu dini hari.

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, menyebut Afif diduga melompat dari atas jembatan sebelum ditemukan tewas.

Namun, LBH Padang mengungkapkan adanya dugaan penganiayaan berdasarkan luka lebam yang ditemukan pada tubuh korban.

Jenazah Afif sempat dibawa ke RS Bhayangkara Padang sebelum akhirnya dijemput oleh keluarganya. Polisi menyatakan telah mengamankan beberapa orang yang diduga terlibat tawuran, tetapi hanya satu yang diperiksa intensif karena membawa senjata tajam.

Hingga kini, keluarga korban terus menuntut kejelasan terkait penyebab kematian Afif dan transparansi dari pihak berwenang.

Sumber