Keluarga Gamma Sebut Rekonstruksi Aipda Robig Tidak Fair
SEMARANG, KOMPAS.com - Keluarga Gamma Rizkinata (GR), korban penembakan oleh polisi, mendesak Polda mengusut rekam jejak tersangka Aipda Robig Zainudin, sebelum insiden penembakan terjadi.
Permintaan ini muncul setelah penyidik hanya melakukan rekonstruksi terhadap keberadaan korban yang diduga membawa senjata tajam saat kejadian, sementara tidak ada rekonstruksi mengenai posisi Robig sebelum penembakan.
Kuasa hukum keluarga GR, Zaenal Abidin, yang akrab disapa ‘Petir’ menyatakan, penyidik tidak mengungkap secara perinci keberadaan Robig sebelum bertemu korban.
"Kami ketahui ini kan saksi korban (Adam dan Satria) disuruh cerita dari awal, ‘kamu mulai ketemu di mana, terus dari tempat satu ke tempat yang lain’, cuman Aipda Robig itu ketika saya tanya kepada penyidiknya, dia dari mana, kok sampai ketemu anak-anak, muter-muter jawabannya," ungkap Zaenal usai menyaksikan rekonstruksi penembakan di Jalan Candi Penataran, Semarang, Senin (30/12/2024).
Zaenal menegaskan, seharusnya Polda melakukan rekonstruksi mengenai keberadaan tersangka Robig.
"Enggak tahu ini, mestinya direkonstruksi. Aipda dari mana, dari kantor, dari markas, dari rumah, dari kontrakan, atau dari mana. Mestinya kan disampaikan, malah yang suruh rekonstruksi dari tempat satu ke tempat yang lain anak-anak (saksi korban)," tegasnya.
Dia juga menyayangkan sikap penyidik yang hanya menyoroti keberadaan korban selama rekonstruksi.
"Mestinya Aipda Robig dari mana? Coba dari misalnya dari rumah atau dari kantor jam berapa. Terus kamu lewat mana, anak-anak aja lewat mana pun ditelusuri. Aipda Robig nggak, ini nggak fair," tambah Zaenal.
Rekonstruksi yang melibatkan 43 adegan tersebut berlangsung dari pukul 13.00 WIB hingga sekitar 17.00 WIB di berbagai lokasi, dengan lokasi terakhir di depan Alfamart daerah Ngaliyan.
Dalam rekonstruksi tersebut, dua korban penembakan lainnya, Adam dan Satria, juga dihadirkan.
Terdapat momen cekcok antara Adam dan Robig mengenai posisi saat Adam ditembak.