Keluarga Ingin Pelaku Pemerkosaan Bocah 5 Tahun di Jaktim Dihukum Berat

Keluarga Ingin Pelaku Pemerkosaan Bocah 5 Tahun di Jaktim Dihukum Berat

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga anak perempuan berinisial A (5) ingin pelaku mendapatkan hukuman berat atas perbuatannya.

A tewas diduga akibat diperkosa ayah kandungnya sendiri, di Jakarta Timur.

"Kalau memang dia (ayah korban) terbukti ya, tolong dihukum sesuai sama apa yang dia lakukan," kata E ditemui di rumahnya, Jumat (6/12/2024).

E mengaku menaruh curiga pada ayah A karena sikap ayah korban terlalu tenang ketika mengetahui anaknya mengalami peristiwa tragis.

"Kalau memang anaknya diperlakukan seperti itu, kok dia santai saja. Enggak ada rasa sakit hati," ungkapnya.

E mengungkap, ayah A seperti tidak ingin mencari tahu siapa terduga pelaku yang melakukan pemerkosaan kepada anak sendiri.

E tinggal bersebelahan dengan rumah korban dan terduga pelaku.

Adapun korban A tinggal bersama nenek dan ayahnya setelah ibunya meninggal pada 2021. Saat ayahnya bekerja sebagai sopir travel dan hanya pulang seminggu sekali, A diasuh oleh nenek dan E.

Awalnya, dia tidak menaruh curiga atas kematian keponakannya. Namun, E mulai curiga setelah dokter mengungkapkan ada kejanggalan terkait kematian A.

"Awalnya sakitnya itu memang batuk sama anget, itu pas hari Kamis minggu kemarin, terus malam dikasih obat sama ibu (nenek A) paginya itu buang-buang air," ungkapnya.

Kondisi A sempat membaik, tetapi setelah mengonsumsi ayam krispi pedas yang dibelikan ayahnya, A mengalami diare parah. Ia langsung dibawa ke tempat praktik dokter anak dekat dengan rumahnya.

"Pas dibawa ke dokter anak, terus kata dokter anak itu langsung dibawa ke rumah sakit aja. Pas dibawa ke RSUD Pasar Rebo, A sudah tidak sadar, akhirnya dibawa ke rumah sakit, dari rumah sakit itu dimasukkan langsung ke PICU," ucapnya.

Kondisi A semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.

Pihak rumah sakit menemukan infeksi pada paru-paru dan alat kelamin A, yang kemudian mengarah pada dugaan pemerkosaan.

"Ada visum dari Rumah Sakit Pasar Rebo, di situ katanya, ada sesuatu yang janggal. Infeksinya itu bukan dari ruang pampers atau terkena kuku ya. Memang ada kejanggalan, seperti dirudapaksa," ucapnya.

Mengetahui adanya kejanggalan dari kematian A, RSUD Pasar Rebo melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur. Kemudian jenazah A dibawa ke RS Polri kramatjati untuk diotopsi.

Sumber