Keluarga Yakin Pria yang Ditemukan Tewas Mengambang di Muara Baru Jadi Korban Pembunuhan
JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga meyakini P (32), pria yang ditemukan tewas mengambang di belakang pom bensin Jalan Tuna, Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, pada Jumat (3/1/2025) lalu, meninggal karena dibunuh.
"Jadi, dari pihak keluarga besar saya ini meyakini ini kasus pembunuhan," ujar Lisa (28), istri korban, saat diwawancarai Kompas.com di kediamannya, Muara Baru, Jakarta Utara, Senin (6/1/2025).
Lisa mengatakan, pihak keluarga meyakini P meninggal karena dibunuh bukan tanpa alasan. Sebab, suaminya sempat terlibat pertengkaran sebelum ditemukan tewas mengambang.
Tiga minggu sebelum ditemukan tewas, kata Lisa, P memang terlibat kasus dugaan penggelapan motor. Namun, kasus itu berakhir damai setelah P berjanji akan mengganti motor milik korban yang merupakan warga Rusunawa Muara Baru.
"Kasusnya sudah kelar, saya yang dampingi juga ke rusun Blok 6, tanda tangan udah kelar karena suami saya mau bertanggungjawab," terang Lisa.
Lisa mengatakan, P tidak melakukan penggelapan motor itu seorang diri, melainkan bersama dua rekan lainnya.
Oleh sebab itu, keluarga korban meminta ganti rugi sebesar Rp 3.000.000. Di mana masing-masing pelaku termasuk P harus membayar Rp 1.000.000. Korban penggelapan motor itu juga memberi waktu selama dua minggu.
Namun, belum ada dua minggu, korban bersama rekannya datang mengunjungi P yang saat itu tengah tidur di rumah adiknya dan langsung dipukuli.
"Enggak tahunya dia disamparin lagi, dihajar lagi pas lagi tidur, dia (P) pergi dari situ," ucap P.
Lisa mengatakan, pengeroyokan terhadap suaminya terjadi pada Selasa, (31/12/2024).
Sejak pemukulan itu, P sudah tidak lagi pulang ke rumahnya sampai akhirnya ditemukan tewas mengambang di Pelabuhan Muara Baru.
Untuk diketahui, mayat P (29) ditemukan mengambang di pom bensin yang berada di Jalan Tuna, Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2024).
P pertama kali ditemukan oleh nelayan yang tengah mencari ikan sekitar pukul 9.42 WIB.
"Yang menemukan warga sekitar dan nelayan yang sedang menjaring ikan," kata salah seorang saksi bernama Muhammad Ridho (19) saat diwawancarai Kompas.com, Jumat.
P ditemukan dalam keadaan utuh dengan pakaian lengkap, namun sudah membengkak.
Awalnya, P diduga meninggal karena murni kecelakaan akibat terpeleset.
Namun, setelah dilakukan autopsi, diduga terdapat luka tusuk di bagian rusuk korban.
"Ada luka seperti ditusuk di bagian rusuk," terang Ridho.