Kelugasan Puan Kecam Israel di Forum P20 Dapat Apresiasi dari Pengamat
Ketua DPR RI Puan Maharani secara lugas mengecam Israel dan mendukung Palestina dalam forum G20 Parliamentary Speaker’s Summit (P20) di Brasil. Sikap tegas ini diharapkan memperkuat diplomasi Indonesia terkait isu kemerdekaan Palestina di kancah global.
"Pernyataan yang disampaikan oleh Ketua DPR terbilang lugas. Dan kalau melihat bebalnya sikap Israel, ya memang sudah semestinya para pemimpin dan elit negara menyuarakan pendapat yang lebih keras dan sering," kata Pengamat Hubungan Internasional, Anton Aliabbas dalam keterangan tertulis, Kamis (14/11/2024).
Saat menghadiri KTT P20 di Brasil, Amerika Selatan pekan lalu, Puan mengangkat isu dinamika geopolitik global, termasuk serangan Israel terhadap Palestina, yang memunculkan berbagai masalah kemanusiaan. Anton mengapresiasi sikap Puan yang disampaikan kepada para pimpinan parlemen negara-negara G20 mengenai tindakan Israel.
Anton menyatakan tekanan terhadap Israel seharusnya lebih kuat, dengan harapan gelombang tekanan yang lebih besar dapat terbentuk.
Menurut Anton, ketegasan Puan dalam membela Palestina di forum internasional akan memperkuat diplomasi Pemerintah Indonesia. Komitmen serupa juga telah disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai pemimpin baru Indonesia.
"Langkah yang dilakukan Ketua DPR, Puan Maharani mendorong forum kemerdekaan Palestina tentu saja akan semakin memperkuat upaya pemerintah Prabowo Subianto dalam mendorong kemerdekaan negara tersebut," ungkap Anton.
Pemerintah dan DPR, lanjut Anton, harus memiliki sikap dan upaya yang saling melengkapi untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina, meskipun itu tidak mudah. Ia juga menilai ajakan Puan dalam pertemuan P20 untuk mengakhiri konflik di Gaza sebagai tambahan amunisi bagi Pemerintah yang menyuarakan hal serupa di KTT OKI di Riyadh.
Menurutnya, publik dan organisasi internasional harus terus didorong untuk mengambil langkah nyata dalam mengakhiri kekerasan di Gaza.
Di hadapan peserta KTT P20 di Brasil, Puan mengajak komunitas internasional untuk mendukung gencatan senjata dan membuka akses bantuan kemanusiaan di Gaza. Anton menilai pengingat dari Puan kepada negara-negara lain sangat penting mengingat tragedi kemanusiaan di Gaza semakin parah.
Ia juga menambahkan situasi keamanan di Timur Tengah terus memanas, dan Presiden Prabowo secara terang-terangan mendukung upaya tersebut.
Anton menyoroti upaya Puan yang menginisiasi forum Ketua Parlemen negara-negara sahabat Palestina untuk membantu perdamaian di Gaza. Hal ini dibahas saat pertemuan bilateral dengan Ketua Majelis Agung Nasional Turkiye, Numan Kurtulmus, di sela-sela P20 di Brasil.
"Upaya Puan ini harus disosialisasikan dan dijadikan materi lobi dalam pertemuan bilateral maupun multilateral," kata Anton.
Head of Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) itu mendukung langkah Puan untuk terus menyosialisasikan pembentukan forum tersebut, karena ide ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Ia menekankan pentingnya mencari sebanyak mungkin mitra strategis, seperti Turki, yang memiliki tujuan serupa dalam mendorong kemerdekaan Palestina.
Selain itu, diplomasi parlemen DPR harus semakin diperkuat dalam membela Palestina terhadap Israel. Desakan dan pernyataan lugas DPR dalam forum multilateral dibutuhkan untuk memperkuat posisi pemerintah di panggung global, sehingga langkah dan sikap Indonesia terkait kemerdekaan Palestina semakin jelas.
Di forum P20, Puan menyoroti ketidakpedulian Israel dalam menghentikan serangan terhadap Palestina dan menekankan perlunya tindakan global untuk mengatasi tantangan geopolitik yang mengancam perdamaian dan keamanan internasional.
"Namun alih-alih memperkuat kerja sama internasional untuk tindakan bersama, beberapa negara melakukan tindakan sepihak, dan bahkan mengabaikan hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Puan beberapa waktu yang lalu.
Puan mengatakan konflik di Gaza telah menyebabkan banyak korban sipil akibat eskalasi peperangan di Palestina, dan menilai Israel sengaja mengabaikan upaya perdamaian, meskipun ada seruan dari komunitas internasional untuk menghentikan perang.
Selain itu, Puan juga membahas krisis global seperti pandemi COVID-19, ketidakstabilan ekonomi, perubahan iklim, serta perang dan konflik yang meningkatkan kerawanan pangan dan energi, yang semuanya mengganggu kehidupan masyarakat di seluruh dunia.
Akibatnya, hampir 700 juta orang atau setara dengan 8,5% populasi global di dunia masih hidup dalam kemiskinan ekstrem.
"Kita hidup di zaman ketegangan geopolitik, perang dan konflik yang sedang meningkat. Mungkin ini masa yang paling berbahaya sejak Perang Dunia ke-2. Singkatnya, dunia sedang menghadapi badai secara bersamaan," urai Puan.
Dalam pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Turki, Numan Kurtulmus di sela-sela P20 di Brasil, Puan menyampaikan harapan agar kedua negara memperkuat kerja sama, termasuk dalam menghadapi permasalahan global.
Puan juga menegaskan DPR RI akan terus bekerja sama dengan Parlemen Turki untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan mengakhiri tragedi kemanusiaan di Gaza.
"Bersama-sama, kita perlu mendorong gencatan senjata segera di Gaza, memberi akses bantuan kemanusiaan, serta mendukung terwujudnya solusi dua negara," lanjutnya.
Puan mendorong de-eskalasi kekerasan di Timur Tengah dan terciptanya perdamaian di Lebanon, serta berharap semua pihak menahan diri dari tindakan yang meningkatkan kekerasan di wilayah tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, DPR dan Parlemen Turki sepakat membentuk forum Ketua Parlemen negara-negara sahabat Palestina untuk membantu perdamaian di Gaza. Forum ini terbuka untuk negara muslim maupun non-muslim yang ingin bergabung, karena tujuan utama forum ini adalah mendukung kemerdekaan Palestina.
Simak juga video Pembunuh Siswi SMP Palembang Lolos Hukuman Mati, Keluarga Korban Kecewa
[Gambas Video 20detik]