Keluh Lansia di Demak Setelah Rumah Terendam Banjir 2 Pekan, Kaki Gatal dan Tak Bisa Kerja

Keluh Lansia di Demak Setelah Rumah Terendam Banjir 2 Pekan, Kaki Gatal dan Tak Bisa Kerja

DEMAK, KOMPAS.com - Banjir lokal di Desa Batu, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), tak kunjung surut dalam dua pekan terakhir.

Setidaknya 500 rumah warga di Desa Batu terdampak, beberapa di antaranya air masuk ke rumah dengan ketinggian mencapai 50 sentimeter.

Banjir yang tak kunjung tertangani cukup menggangu aktivitas warga, bahkan lamanya genangan air menyulap sebagian wilayah Desa Batu mirip rawa-rawa dengan banyaknya tanaman air yang tumbuh.

Sementara tembok rumah warga juga mulai ditumbuhi lumut.

Kasni (69), warga Desa Batu RT 02 RW 01, mengaku pasrah dengan bencana yang menimpa saat ini. Banjir telah masuk ke rumah hingga 30 sentimeter dalam lebih dari sepekan.

"Segini (menunjuk bawah lutut) ini lumayan surut," ujarnya saat ditemui di lokasi, Kamis (12/12/2024).

Rumah Kasni yang masih berlantai tanah dan berdinding papan kayu membuatnya tak betah di rumah. Setiap harinya ia mencari tempat kering dekat rumah untuk menghibur diri.

Sementara apabila turun hujan, ia bersama saudara ipar yang tinggal serumah memilih mengungsi di mushala.

"Di sini (mushala), balai desa banyak barang, disuruh ke mushala," ucapnya.

Di sisi lain, Kasni juga mengeluhkan kakinya yang terasa panas dan gatal sehingga tak bisa kerja lagi sebagai pencari rongsok.

"Mau kerja, kaki tidak karuan, melepuh semua, kalau tidak beli ya tidak ada obat, paling ngutang. Ya Allah, orang tak punya seperti inilah," keluh Kasni.

Pada kesempatan sebelumnya, Kepada Desa Batu, Misbah, mengaku kesulitan untuk menangani banjir di Desa Batu.

Kondisi ini disebabkan curah hujan tinggi dan banjir rob di pesisir yang mengakibatkan genangan air di Desa Batu tak bisa dibuang, terlebih pompa milik desa juga kini tak bisa difungsikan.

"Kami jujur tidak bisa apa-apa, selama ini sebelum banjir datang kita bisa menggunakan pompa. Karena tanggul yang selama ini kita manfaatkan masih kelihatan belum tergenang air," kata Misbah, di Balai Desa Batu, Kamis (12/12/2024).

Misbah juga tak menampik bahwa beberapa warganya mulai terserang penyakit dampak banjir.

"Anak-anak itu, batuk pilek, dan kakinya terkena kutu air karena terkena air terus itu," ujarnya.

Meskipun begitu, Misbah mengaku sudah menerima bantuan tiga mesin pompa dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Namun, sementara fokus peninggian tanggul supaya mesin bekerja maksimal.

Sumber