Keluhkan Pagar Laut di Pulau C Jakut, Nelayan: Bensin untuk Perahu Jadi Lebih Boros
JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang nelayan bernama Udin mengaku bensin yang diperlukan untuk perahunya berlayar jadi lebih banyak sejak ada pagar laut yang terpasang di seberang Pulau C, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
"Bensin lebih boros," ucap nelayan bernama Udin (52) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Kamis (16/1/2025).
Pasalnya, dengan adanya pagar laut, aktivitas nelayan yang harusnya bisa berjalan lurus, kini justru harus memutar ke tengah laut.
Karena ada tiga pagar laut yang dipasang dengan jarak masing-masing satu kilometer.
Biasanya, kata Udin, sebelum ada pagar laut, bensin yang dibutuhkan perahunya dalam sehari untuk mencari ikan dan udang hanya sekitar 2,5 liter.
Namun, kini, bensin yang harus dikeluarkan sejak ada pagar laut mencapai 3,5 liter.
"Paling bensin bangsa 2,5 liter karena ada bambu 3,5 liter," tambah Udin.
Untuk diketahui, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, pagar bambu yang terpasang di laut seberang Pulau C, Kapuk, Jakarta Utara, membentang sepanjang 500 meter.
Panjang pagar itu diketahui setelah Dinas KPKP bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan pengukuran menggunakan drone.
"Pada temuan kita, kurang lebih di 500 meter," ujar Suharini kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Suharini memastikan pagar bambu tersebut tidak diperpanjang lebih jauh. Kini, pihaknya telah berkoordinasi dengan KKP terkait legalitas pemasangan pagar tersebut.