Kemenag Sebut Program Makan Bergizi Gratis Juga Tanamkan Nilai Karakter
JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Abu Rokhmad menyatakan, program makan bergizi gratis (MBG) tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi tetapi juga sebagai bagian dari penguatan karakter peserta didik.
"Program MBG bukan sekadar inisiatif untuk memenuhi kebutuhan gizi peserta didik tetapi juga menjadi media pembelajaran karakter," kata Abu Rokhmad dalam keterangan pers, Senin (6/1/2024).
Media pembelajaran yang dimaksud adalah, dalam pelaksanaan MBG ada pembiasaan bagi para santri untuk mempraktikkan nilai spiritual karena diajarkan berdoa sebelum makan.
"Kemudian mempraktikkan nilai toleransi karena mereka diajarkan untuk antre, tidak saling serobot, dan sebagainya," ucapnya.
Oleh sebab itu, kata Abu Rokhmad, program MBG harus dimanfaatkan oleh para pimpinan pondok pesantren untuk memperkuat penanaman karakter bagi para santri.
Kementerian Agama juga sudah menerbitkan edaran terkait kebijakan Makan Bergizi Gratis (MBG) di lingkungan pondok pesantren.
Abu Rokhmad menuturkan, surat edaran yang diterbitkan pada 31 Desember 2024 diperuntukkan bagi seluruh pondok pesantren di Indonesia.
"Seluruh entitas Pendidikan Islam siap menyukseskan Makan Bergizi Gratis yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo. Edaran kali ini kami terbitkan untuk menjadi panduan implementasi MBG di pondok pesantren,"ujar dia.
Salah satu isi surat edaran itu mengatur jadwal pemberian makan gratis di lingkungan satuan pendidikan Islam untuk setiap jenjang pendidikan.
Makan bergizi gratis untuk murid pendidikan anak usia dini (PAUD) dan Kelas 1-2 jenjang Ula (SD), akan dibagikan pukul 08.00 waktu setempat.
Sedangkan peserta didik kelas 3-6 jenjang Ula (SD) dibagikan pada pukul 09.30 waktu setempat.
Kemudian, peserta didik jenjang Wustha (setara SMP) dan Ulya (setara SMA) akan dibagikan pukul 12.00 waktu setempat.
Diberitakan, pemerintah akan meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (6/1/2025) hari ini di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.
Program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini dimulai hanya dalam waktu 78 hari sejak pelantikan presiden.
“Ini merupakan tonggak bersejarah untuk bangsa Indonesia, untuk pertama kalinya Indonesia melaksanakan program pemenuhan gizi berskala nasional untuk balita, anak-anak sekolah, santri, ibu hamil, dan menyusui,” ujar Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi dalam keterangan tertulis, Minggu (5/1/2025).