Kemenhub Gagas Pemanfaatan Big Data dalam Perencanaan Sistem Transportasi

Kemenhub Gagas Pemanfaatan Big Data dalam Perencanaan Sistem Transportasi

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Darat (BPSDMP) mengakselerasi perencanaan transportasi Indonesia dengan pemanfaatan Big Data Analytics. Langkah ini bertujuan membangun SDM transportasi yang siap menghadapi era Society 5.0 dan memperkuat kebijakan transportasi berbasis data yang akurat.

Perencanaan transportasi adalah proses pengaturan dan pengelolaan sistem untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat secara efisien, aman, dan berkelanjutan. Saat ini, proses perencanaan transportasi di Indonesia masih bersifat konvensional dengan pengumpulan data manual.

Sebagai contoh, untuk mendapatkan data pergerakan harian orang, masih digunakan survei seperti wawancara rumah ke rumah dan tepi jalan, yang rentan galat dan memakan banyak sumber daya. Meski ada survei dengan bantuan komputer melalui ponsel, peluang galat tetap tinggi.

Namun di sisi lain, saat ini telah tersedia big data dari transaksi non tunai pengguna angkutan umum (tap-in dan tap-out) pada TransJakarta, MRT, dan LRT, di mana data pengguna terekam dengan baik. Selain itu, tersedia juga data pergerakan dari layanan berbasis lokasi (LBS) dari pengguna ponsel.

Data-data tersebut lebih akurat karena terekam sistem, tanpa perlu recall memory seperti pada survei manual. Big data ini penting untuk penelitian dan pengambilan keputusan kebijakan serta infrastruktur transportasi.

Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Darat, Hananto Prakoso mengungkapkan pentingnya peran penting pemanfaatan Big Data Analytics dalam memenuhi kebutuhan akan perencanaan sistem transportasi yang lebih efisien.

"Perkembangan sistem transportasi Indonesia di masa yang akan datang membutuhkan sumber daya manusia berkualitas yang siap menghadapi tantangan di era Society 5.0.," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (27/10/2024).

Maka dari itu, diperlukan inovasi dan transformasi dalam pengumpulan data pergerakan orang sebagai bagian dari proses perencanaan transportasi. Pemanfaatan big data analytics menjawab tantangan efisiensi proses ini. Data yang akurat membuat perencanaan transportasi lebih efisien dan menghasilkan kebijakan yang handal.

Menyadari hal tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Darat (PPSDMPD) telah memanfaatkan Big Data Analytics untuk mengumpulkan data pergerakan orang dalam perencanaan transportasi.

Inovasi dan terobosan dalam pembaharuan materi ajar di Perguruan Tinggi Matra Darat Kementerian Perhubungan menjadi hal penting dalam menghadapi tantangan disrupsi era transport society 5.0 yang salah satunya adalah pemanfaatan Big Data Analytics.

PPSDMPD mempersiapkan SDM yang akan mengajarkan Big Data Analytics melalui Training of Trainers bagi para dosen perguruan tinggi matra darat (PTDI-STTD Bekasi, PKTJ Tegal, dan Poltrada Bali).

Tidak hanya kepada dosen, kegiatan ini juga ditujukan kepada pemangku kepentingan lain seperti Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Dinas Perhubungan, dan Bappeda. Materi ajar big data diimplementasikan kepada mahasiswa di Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD sebagai pilot project.

Pada Rapat Koordinasi Teknis Pengembangan SDM Perhubungan Darat (15/10), Kepala BPSDMP, Subagiyo, meluncurkan pemanfaatan big data analytic dalam perencanaan transportasi di Perguruan Tinggi Matra Darat Kementerian Perhubungan.

Selain itu, ia juga ditandatangani perjanjian kerjasama antara Pusat Kebijakan Lalu Lintas Angkutan Transportasi Perkotaan dan Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat terkait sharing data dalam proses perencanaan transportasi.

Tidak hanya di lingkungan Kementerian Perhubungan, pemanfaatan big data ini juga mendapat perhatian dari Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia. Ini dilakukan melalui sharing session antara dosen dan mahasiswa Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat dengan Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia.

"Dalam kesempatan ini, saya juga ingin menggarisbawahi pentingnya memperkuat jaringan akademik dengan cara berkolaborasi dan berinovasi antar instansi dan Perguruan Tinggi untuk dapat memanfaatkan Big Data Analytics dalam studi perencanaan transportasi ke depannya." ujar Hananto Prakoso.

Ke depannya, kerja sama akan diperluas dengan instansi lain, seperti Dinas Perhubungan di daerah untuk mengakselerasi inovasi dalam perencanaan transportasi di seluruh Indonesia. Hal ini diharapkan terjadi transformasi digital materi ajar big data di perguruan tinggi Kementerian Perhubungan dan peningkatan literasi digital SDM transportasi.

Pada akhirnya upaya strategis pemanfaatan big data dapat menciptakan sumber daya manusia transportasi yang visioner dan siap menghadapi transport society 5.0 serta menghasilkan kualitas kebijakan dan infrastruktur transportasi yang berkelanjutan.

Sumber