Kemenhub Selamatkan 19 Awak Kapal MV Felya yang Terdampar

Kemenhub Selamatkan 19 Awak Kapal MV Felya yang Terdampar

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, melalui Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok, berhasil melaksanakan operasi penyelamatan terhadap 19 awak Kapal MV Felya yang terdampar di Pantai Ujung Kulon, wilayah Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Labuan, Banten.

Kepala Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok, Triono mengatakan hingga Sabtu pagi, ABK kapal MV Felya tersebut dalam proses perjalanan evakuasi ke kapal patroli KN.Trisula-P.111 di Bojonegara Banten untuk penanganan medis selanjutnya.

“Seluruh ABK berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat dan dibawa ke tempat yang aman," kata Triono dalam keterangan resmi, Sabtu (7/12/2024). 

Ketika tim tiba di lokasi, para awak kapal ditemukan dalam kondisi sangat lemah akibat kehabisan bekal makanan dan hanya mengenakan pakaian basah karena hujan. 

“Tim langsung mengambil tindakan cepat dengan memberikan bantuan berupa makanan, minuman, dan pakaian darurat berupa seragam KPLP,” kata Triono. 

Selain memberikan bantuan darurat, nakhoda kapal MV Felya telah membuat Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) dan berkoordinasi dengan UPP Labuan untuk langkah penanganan lebih lanjut. Karena kondisi fisik para awak dan akses jalan yang cukup sulit, tim bersama awak kapal memutuskan untuk bermalam di Kampung Cegok, Desa Rancapinang.

“Keesokan harinya, tim kami melanjutkan perjalanan bersama para awak menuju kapal patroli yang telah bersiaga di Bojonegara, Banten. Selama proses ini, kami terus berkoordinasi dengan agen terkait untuk memastikan keselamatan dan kelancaran evakuasi,” tambah Triono.

MV Felya merupakan kapal kargo milik PT. Anugrah Makmur Sejahtera  dengan bobot 6.306 GT dan IMO No.8506000 yang di Nahkodai Gustaf Sumolang pada posisi 06.51.46 S / 105.30.23 E mengalami kerusakan pada baling-baling dan seal mesin dalam pelayaran dari Dumai menuju Tersus Semen Merah Putih, Bayah, Lebak, Banten.  

Kerusakan tersebut mengakibatkan kapal mengalami kebocoran dan kehilangan kendali pada saat cuaca ekstrim, sehingga terdampar dan kandas di perairan dangkal.

Sumber