Kemenlu RI: Korban Meninggal Gempa Vanuatu Capai 14 Orang, 200 Luka
JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan, korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Vanuatu mencapai 14 orang, korban luka-luka mencapai 200 orang.
"Otoritas Vanuatu menyampaikan bahwa kerusakan terparah terjadi di Port Villa, ibu kota Vanuatu. Hingga saat ini (18/12), terdapat 14 korban meninggal dan lebih dari 200 korban luka," kata Judha dalam pesan singkat, Rabu (18/12/2024).
Judha memastikan, belasan korban jiwa tersebut bukan merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Vanuatu.
Saat ini, kata Judha, terdapat 48 WNI di Vanuatu yang mayoritas bekerja sebagai anak buah kapal (ABK).
"KBRI Canberra yang memiliki akreditasi di Vanuatu telah berkoordinasi dengan otoritas Vanuatu dan berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia di Vanuatu. Hingga saat ini tidak ada informasi WNI yang menjadi korban gempa," tuturnya.
Gempa bumi bermagnitudo 7,3 mengguncang Vanuatu pada Selasa (17/12/2024) pukul 12.47 waktu setempat.
Gempa tersebut dipicu oleh aktivitas subduksi atau penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Pasifik.
Kondisi ini membuat gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), yang juga dihuni dihuni oleh beberapa kedubes negara lain, mengalami kerusakan parah.