Kemensos Sebut Korban Erupsi Gunung Lewotobi Alami Trauma

Kemensos Sebut Korban Erupsi Gunung Lewotobi Alami Trauma

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengatakan, sebagian besar warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami trauma.

Hal ini membuat Kementerian Sosial (Kemensos) menerjunkan 20 anggota tim Task Force ke NTT guna memberikan layanan dukungan psikososial (LDP).

“LDP ini tugasnya adalah mengembalikan dampak psikologis karena memang erupsinya cukup besar dan mereka sebagian besar trauma,” kata Agus saat ditemui awak media di atas KRI Semarang-594 di perairan Jakarta Utara, Minggu (10/11/2024).

Menurut Agus, di antara kelompok warga yang menerima layanan terapi itu adalah anak-anak.

Selain bantuan terapi psikologis, Kemensos juga menerjunkan 80 anggota Tim Taruna Tanggap Bencana (Tagana) dari pusat. Mereka terlibat dalam membantu penanggulangan dampak letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Jumlah personel yang diturunkan akan terus ditambah.

“Nanti akan kita libatkan juga Tagana-Tagana dari sekitar Flores Timur. Prioritasnya Tagana-Tagana dari NTT lah,” ujar Agus.

Saat ini pemerintah tengah mengirimkan bantuan susulan. Barang-barang logistik dikirim dari gudang induk di Bekasi, Jawa Barat. Diperkirakan bantuan akan sampai pada hari Senin (11/11/2024).

Pada pengiriman sebelumnya, pemerintah mengangkut tiga truk bantuan yang terdiri dari makanan cepat saji, sembako, pakaian, obat-obatan, tenda, matras, dan toilet portable.

Kemensos juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat, pemerintah provinsi NTT, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan lainnya.

“Pokoknya kita akan terus back up supaya kebutuhan-kebutuhan darurat dalam hal pangan, sandang, dan papan tidak terbengkalai,” kata dia.

Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT meletus dan merusak pemukiman warga. Per Jumat (9/11/2024) sebanyak 10.777 orang dilaporkan mengungsi di sejumlah titik.

Hingga Minggu pagi, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berlangsung. Zona bahaya diperluas menjadi 9 kilometer.

Sumber